UGM melalui Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Program Kreativitas Mahasiswa bagi dosen pendamping. TOT ini dilaksanakan 8-9 September 2017 di Ruang Auditorium Lt. 5 Sekolah Pascasarjana UGM. Melalui Subdirektorat yang sama, UGM juga mengundang wakil dekan bidang kemahasiswaan setiap fakultas dan sekolah vokasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat pondasi dasar PKM di UGM. Oleh karena itu, wakil dekan dan dosen pendamping sebagai tangan pertama yang membimbing mahasiswa perlu untuk dikumpulkan untuk menyatukan visi dan misi bersama, yaitu sukses PKM UGM.
Hadir ditengah-tengah TOT, Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA dari Universitas Brawijaya khusus untuk sharing terkait kegiatan PKM di UB yang notabene juara umum PIMNAS tiga kali berturut-turut. Jumat (8/9) pagi Bambang memberikan gambaran umum PKM dan PIMNAS serta lesson learn pembinaan PKM di UB.
“Kami menyiapkan ruangan khusus PKM lengkap dengan wifi, laptop, dan printer di setiap fakultas. Sehingga setiap fakultas di UB menargetkan untuk mendapatkan 50 medali. Selain itu, untuk memberikan trigger kepada mahasiswa, kami juga membebaskan uang kuliah selama 2 semester dan uang saku 15 juta bagi yang penerima medali emas,” ungkap Bambang.
Bambang juga menuturkan bahwa wakil dekan di setiap fakultas diberikan tanggung jawab khusus untuk PKM. UB juga menyiapkan dana sebesar 100 Milyar untuk kelancaran PKM. Ia juga sampaikan bahwa di UB muncul ekstrakulikuler seperti sekolah PIMNAS dengan dana setiap fakultas 700 juta.
Selain Bambang, dosen pembina senior PKM UGM juga hadir sebagai pemateri tiap bidang, dr. Indwiani Astutui, Dr.Med. menjelaskan PKM-PE, Prof Edy Meiyanto, M.Si., Apt. pada PKM-M dan AI, Dr. Ir. Endy Suwondo pada PKM-M dan Gagasan tertulis, Dr.Eng. Herianto, S.T., M.Eng., pada PKM-T, dan Dr. Hempri Suyatna, M.Si memegang PKM-PSH.
“Bersungguh-sungguhlah menjadi dosen, tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga membimbing serta mendidik anak. Salah satu caranya adalah melalui PKM ini,” ujar Indwiani.
Setiap pemateri juga menekan kepada dosen untuk selalu mengawasi mahasiswa dalam pembuatan proposal. Kelengkapan dan ketertiban proposal harus sesuai dengan buku panduan PKM yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti.
Endy juga mengatakan bahwa kuncinya adalah kreatif dan inovatif. “Tidak melulu berbentuk teknologi canggih, bisa jadi dari sesuatu yang biasa akan menjadi hal yang baru dengan cara penggabungan. Nah, pendamping harus jeli dengan itu,” tutur Endy yang pernah menjadi ketua juri PIMNAS
Dalam rangka memperkuat pijakan start sebelum berlari, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D, Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, berkomitmen untuk memperjuangkan penghargaan bagi setiap tokoh yang berperan dan mendukung suksesnya PKM. Untuk bekal awal, Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa bersama PKM Center mengadakan Sosialisasi PKM #1 di tingkat universitas, Jumat, 15 September 2017 di PKKH, dilanjutkan dengan Workshop Metodologi Penelitian dan Penyusunan Proposal untuk setiap Klaster di Asem Kranji, dan juga menggalakan sosialisasi di tingkat fakultas, departemen, bahkan prodi. Mendengar keseriusan ini, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, juga menyiapkan strategi dengan target juara umum PIMNAS 2018.