Enhanced Oil Recovery atau EOR merupakan metode mutakhir dalam pengambilan minyak bumi agar produksinya dapat optimal. salah satunya menggunakan bahan kimia berupa surfaktan. Selama ini surfaktan yang digunakan berasal dari minyak bumi itu sendiri. Sementara itu, tingkat konsumsi terhadap minyak bumi dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun tidak diikuti dengan produksi yang cukup. Berawal dari persoalan tersebut, tiga orang mahasiswa Fakultas MIPA UGM yang terdiri dari Fadri Fadila (Kimia 2014), Anggita Rahma Adriani (Kimia 2016) dan Rizqi Muhamad Resa (Kimia 2017) dibawah bimbingan Prof. Drs. Jumina, Ph.D menciptakan inovasi surfaktan berbasis bahan alam dari limbah gergaji kayu untuk aplikasi EOR yang disebut Asam Oktil Lignosulfonat.
Fadri mengatakan bahwa alasan memilih limbah gergaji kayu karena kayu sebagai bahan bangunan baik kontruksi maupun furniture banyak digunakan oleh masyarakat dengan hasil samping berupa serbuk kayu. Selain itu, banyaknya tempat pemotongan kayu yang berada di wilayah UGM dimana limbah hasil pemotongan kayu tersebut tidak termanfaatkan dengan baik. limbah gergaji kayu hanya dibakar dan bila disimpan terlalu lama akan menimbulkan aroma tidak sedap.
“Pada limbah gergaji kayu terdapat senyawa lignin yang cukup tinggi, dimana dapat diolah sebagai surfaktan untuk mengikat sisa-sisa minyak bumi pada sumur-sumur tua di Indonesia dengan metode EOR,” tutur Fadri.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa limbah gergaji kayu diisolasi untuk diperoleh kandungan ligninnya, kemudian disintesis hingga menjadi suatu surfaktan. Produk surfaktan yang dihasilkan telah diuji di labolatorium seperti karakterisasi menggunakan FTIR dan SEM-EDX serta uji kinerja surfaktan untuk pengecekan kualitas produk yang memenuhi standar sebagai surfaktan.
Penelitian ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan limbah yang dihasilkan oleh gergaji kayu namun membantu menyelesaikan permasalahan energi di Indonesia, dimana kebutuhan minyak bumi sebagai sumber energi sangat diperlukan melalui surfaktan yang dapat mengoptimalkan produksi minyak di Indonesia. Penelitian inijuga sudah memperoleh penghargaan sebagai paper terbaik dalam bidang energi pada Seminar Nasional Kimia 2018 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada. “Saat ini produk kami telah mendapatkan dana dari dikti dalam ajang program kreativitas mahasiswa (PKM) untuk proses pengambangan agar kinerja surfaktan kami dapat lebih efektif dan effisien,” imbuhnya.