Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Kemenristekdikti) menyelenggarakan Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa dan memberdayakan masyarakat. PHBD dilakukan oleh mahasiswa melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), sesuai dengan UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam pasal 77 ayat 2 yang menyatakan bahwa salah satu fungsi organisasi kemahasiswaan adalah untuk mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Hai mahasiswa UGM!
Senang sekali kami bisa hadir kembali di tengah-tengah Anda semua melalui edisi 13 “Nawala Kreativitas” ini. Geliat PKM Karya Tulis di UGM menjadi tema utama kami pada edisi ini. Selain itu kami juga sajikan untuk Anda semua alur pengajuan insentif baru yang menggantikan sistem yang lama. Adapun pada rubrik profil, kami angkat sosok Silva Eliana, mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Inovasi-inovasinya di bidang kedokteran gigi telah membawanya meraih berbagai prestasi baik di level nasional maupun internasional.
KE LUAR NEGERI, YUK!
Hai mahasiswa UGM!
Tahun ini UGM menempatkan prestasi mahasiswa di tingkat internasional sebagai prioritas pertama di antara Sembilan prioritas lain dalam quick win 2017. Artinya, semua kegiatan mahasiswa di level internasional sangat didukung oleh UGM. Pertanyaannya, bagaimana sih caranya agar difasilitasi?
Yuk, hadiri “SOSIALISASI YOUTH LEADER DAN INTERNASIONALISASI KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2017”. Nantikan sharing pengalaman dari pembicaranya yang keren dan tentunya punya pengalaman di level internasional. Kalian juga akan mendapatkan informasi bagaimana caranya mengajukan bantuan untuk berkompetisi di tingkat internasional.
Untuk meningkatkan prestasi mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional, UGM berkomitmen memperbaiki sistem yang sudah ada dalam pendelegasian mahasiswa saat berkompetisi. Salah satunya adalah dengan menyusun standard operating procedure (SOP) bagi mahasiswa yang ingin mengajukan bantuan keikutsertaan dalam kompetisi.
SOP itu memuat lima elemen utama, yaitu: persiapan, pembinaan, monitoring, pemberangkatan, dan pelaporan hasil lomba. “Harapan kami dengan adanya SOP tersebut mahasiswa mempunyai persiapan yang lebih baik saat lomba sehingga dapat berprestasi maksimal baik di level nasional maupun internasional,” terang Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D.