Ideas for Action (I4A), program bersama World Bank dan Zicklin Center for Business Ethics Research di Wharton School, adalah kompetisi untuk kaum muda mengenai pembiayaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Setiap tahun, mahasiswa dan profesional muda dari seluruh dunia berpartisipasi untuk merancang ide-ide inovatif untuk membiayai dan mengimplementasikan TPB. Pemenang pertama dari 2018 Ideas for Action adalah MINO Microbubble Technology yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada, yang meningkatkan oksigen terlarut dalam air untuk intensifikasi hasil peternakan ikan. Pada 2019 Ideas for Action, tim dari Indonesia (Komodo Water) dan Indonesia/Korea (Damo/Go) menang sebagai runner-up, sementara satu tim lain (Golden Banana Syrup) berhasil mendapatkan honorable mention.
Berita Terbaru
Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) menorehkan sejarah anyar. Dalam laga pertamanya di United States Student CanSat Competition, mereka telah berhasil mencapai peringkat ke-11 dunia. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS) pada 14-16 Juni 2019 silam di Tarleton State University.
Untuk berlaga di Negeri Paman Sam, GMAT mengirimkan divisi muatan roket yang bernama Tim Gathotkaca. Tim itu digawangi oleh Muhammad Dyffa, Kenrick, Afif Aryandana, Abdillah Fajar, Yusuf Habibi, Putra Perdana Haryana, dan Ivan Ega Pratama.
Tim Bimasakti Pertamax Turbo Racing Team UGM telah berlaga dalam kompetisi Formula Student SAE Japan pada 27-31 Agustus 2019 silam. Kompetisi otomotif internasional itu diadakan oleh Society of Automotive Engineers di Ecopa Arena, Shizuoka, Jepang.
Berkat usahanya yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenai penalti, Bimasakti berhak mendapat penghargaan JAMA Chairman Award. Tim Bimasakti juga berhasil membawa pulang beragam penghargaan lain yaitu Top 5 Presentation, Top 8 SkidPad, dan Outstanding Performance Award. Dengan berbagai penghargaan yang dicapai tahun ini, Bimasakti juga patut disematkan gelar ‘The only Indonesian team with award‘ dan ‘No. 1 Student Formula Team in Indonesia’.
Citra Cahya Adhieni, Rahmayanti, dan Akhmad Khanif merupakan tiga mahasiswa dibalik penelitian berjudul Subak Era Turistifikasi: Dilema Kelompok Subak Dalam Mempertahankan Kearifan Lokal di Bali. Penelitian sosial humaniora yang mereka usung ini menyumbang dua medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-32 Tahun 2019.
Ditemui redaksi Kreativitas, Rahmayanti menuturkan perjuangan timnya. Rahmayanti yang akrab disapa Ryanti, mengutarakan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh wacana pencabutan status Subak sebagai warisan budaya dunia. Adanya pembangunan helipad merusak keaslian situs yang berlokasi di Jatiluwih, Tabanan.