
Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) dari Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang prestisius di tingkat internasional. Pada Preliminary Round Regional Indonesia Kibo Robot Programming Challenge (Kibo-RPC) 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), GMAT berhasil meraih peringkat pertama, unggul di antara tim-tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Kibo-RPC merupakan kompetisi robotika tahunan yang digagas oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang (MEXT). Dalam kompetisi ini, mahasiswa ditantang untuk merancang dan memprogram misi robotik yang disimulasikan di modul Kibo milik Jepang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Pada tahun ini, GMAT mengirimkan satu subtim unggulan, yakni Narantaka GMAT, yang terdiri atas mahasiswa-mahasiswa dengan latar belakang teknis kuat serta pengalaman di bidang kendali dan simulasi robotik. Berkat strategi yang matang, akurasi pemrograman, serta komunikasi tim yang solid, Narantaka GMAT mampu menyelesaikan seluruh tantangan regional dengan performa terbaik.
Kemenangan ini menjadikan Narantaka GMAT satu-satunya tim yang berhak mewakili Indonesia ke babak Final di tingkat Internasional, yang akan diselenggarakan langsung di Tsukuba Space Center, Jepang, bersama tim-tim finalis dari berbagai negara di Asia dan Timur Tengah.
“Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan sinergi tim yang luar biasa. Kami bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan bisa mewakili Indonesia di kancah internasional. Dengan penuh semangat dan harapan, kami siap memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama bangsa dan GMAT di ajang Kibo-RPC 2025,” ujar Muflikhul Ammar, Kapten Subtim Narantaka GMAT.
Bagi GMAT, pencapaian ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan riset luar angkasa yang terus mereka bangun. GMAT telah lama menjadi wadah pengembangan mahasiswa UGM dalam bidang teknologi antariksa, roket, dan wahana tanpa awak.
“Capaian ini menjadi energi positif bagi seluruh tim GMAT. Kami percaya bahwa partisipasi dalam kompetisi Kibo-RPC tidak hanya soal kemenangan, tapi juga kontribusi nyata dalam pengembangan sains dan teknologi luar angkasa di Indonesia,” ungkap Fhadil Akbar Ramadhan, Ketua Umum GMAT.
Keberhasilan Narantaka GMAT tidak lepas dari peran penting para dosen pembina GMAT, di antaranya Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc., Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M.Biomed., Dr. Iswandi, S.T., M.Eng., dan Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. Adapun mahasiswa yang berperan aktif dalam keberhasilan ini yaitu Muflikhul Ammar (Kapten Subtim), Nadya Fatika Sari, Polikarpus Arya Pradhanika, Muhammad Zufar Syaafi’, Rahmat Nur Panghegar, dan Mu’ammar Ihza Syadi. Tak lupa, dukungan dari Universitas Gadjah Mada, mitra sponsor, serta semangat kolaboratif antaranggota menjadi fondasi kuat yang mendorong GMAT untuk terus terbang tinggi dan relevan di tengah dinamika teknologi global.
Melaju ke Tsukuba Space Center sebagai wakil tunggal dari Indonesia, Narantaka GMAT membawa harapan besar dapat menjadikan generasi muda Indonesia sebagai aktor aktif dalam eksplorasi luar angkasa, serta memperkuat kontribusi bangsa dalam kolaborasi riset dan inovasi tingkat dunia.