Perhelatan Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional 3 resmi ditutup Sabtu (13/5) malam. Dalam acara penutupan tersebut, tim juri mengumumkan robot-robot yang berhasil meraih penghargaan dalam acara yang telah berlangsung selama tiga hari tersebut. Tim robot UGM berhasil mendapatkan 5 penghargaan di keempat cabang yang dilombakan. Hal itu menambah koleksi prestasi tim itu setelah sebelumnya menjadi juara III di cabang Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) berkaki di KRI regional 4 minggu lalu.
Sepasang Robot Alfan mengawali perolehan prestasi tim robot UGM di KRI regional 3 dengan menjadi juara satu di cabang Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Robot Alfan tampil memukau dengan balutan kostum berwarna merah dengan hiasan menyerupai emas serta kipas di punggungnya. Kedua robot tersebut berhasil mengikuti irama lagu Gending Sriwijaya dengan tarian yang nyaris mirip dengan tarian asli Gending Sriwijaya.
Prestasi selanjutnya diperoleh robot Heroes yang berhasil menjadi juara tiga di cabang Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI). Robot Heroes berhasil mencapai babak semifinal setelah mengalahkan Politeknik Semarang dan Institut Sains dan Teknologi Akprind sebelum akhirnya dihentikan oleh tim robot Universitas Dian Nuswantara. Di babak perebutan juara ketiga Robot Heroes sukses mengalahkan tim robot Universitas Ahmad Dahlan dengan skor 9 – 7. Selain berhasil menjadi juara tiga, robot Heroes juga diganjar dengan penghargaan desain terbaik oleh dewan juri.
Di cabang Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) berkaki, tim robot UGM juga berhasil menjadi juara tiga. Robot Alfatih yang diturunkan pada cabang ini berhasil memadamkan api pada dua babak pertama dan harus puas mendapatkan peringkat tiga setelah tidak berhasil menjalankan misi memadamkan api di babak ketiga atau babak final.
Robot Fukuro yang turun di cabang Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) beroda sempat mencuri perhatian dengan menang telak di dua babak awal melawan STMIK Banjar Baru dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Langkah Robot Fukuro terhenti oleh robot Universitas Sultan Agung setelah melalui pertandingan sengit hingga memerlukan dua babak tambahan. Namun demikian Robot Fukuro masih berhasil mendapatkan penghargaan sebagai tim dengan strategi terbaik di KRSBI beroda.
Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., mengapresiasi capaian tim robot UGM di KRI regional 3 tersebut. Agus berpesan bahwa perjuangan tim robot UGM masih panjang. Oleh karena itu ia berharap bahwa tim robot UGM segera berbenah di sisa waktu yang ada untuk mempersiapkan diri menghadapi KRI nasional.
“Prestasi ini patut kita syukuri bersama. Kami mengapresiasi tim robot yang telah bersusah payah siang dan malam untuk mengharumkan nama UGM di KRI. Tantangan berat sudah menanti di KRI nasional. Masih ada waktu kurang lebih satu bulan untuk mematangkan persiapan,” tutur Agus selepas penutupan KRI regional 3.
KRI regional 3 diikuti 73 tim dari 30 universitas di DIY, Jawa Tengah, dan universitas-universitas dari pulau Kalimantan. Rinciannya KRAI diikuti 17 tim, KRPAI sebanyak 26 tim, KRSBI sejumlah 17 tim, dan KRSTI sebanyak 13 tim. Pemenang KRI regional 3 nantinya akan bersaing dengan pemenang dari keempat regional lain dalam KRI nasional pada awal Juli mendatang di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. (krm/tm)