Pada hari Minggu, 21 Juli 2024, pukul 08.30 WIB, sebuah acara pelatihan penting berlangsung di Omah Joglo Tanjung, Kabupaten Sleman. Pelatihan ini berfokus pada pengolahan tanaman obat keluarga, yang dikenal sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Sleman, dengan perwakilan dari BEM KM UGM dan anggota masyarakat setempat hadir. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan sumber daya ekonomi dan pendidikan untuk keberlanjutan.
Kegiatan
Minggu (4/8), anggota tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM ditemani ketua KWT Nira Lestari, Ibu Yuni Setyaningsih melaksanakan survei tempat peletakan mesin pembuat cocopeat, cocofiber, dan briket di Desa Trenten. Hal tersebut sebagai bentuk upaya meningkatkan keberlanjutan program BRICOFI. Survei ini bertujuan untuk mengetahui lokasi yang paling strategis serta tepat untuk memasang mesin pembuat cocopeat, cocofiber, dan briket.
Kegiatan survei ini merupakan salah satu rangkaian dari program BRICOFI yang bertujuan untuk mengurangi limbah serabut dan tempurung kelapa sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Trenten dengan berdasarkan pada konsep zero waste.
Yogyakarta – Tim PPK HMGP “Lestari” memberikan bantuan pengadaan alat untuk pencacah sampah organik kepada Kelompok Wanita Tani “Tegal Hijau Lestari” dan Komunitas Great and Green.
Pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, Tim PPK HMGP “Lestari” melakukan penyerahan alat pencacah kepada kelompok sasaran yaitu KWT dan Komunitas Great and Green secara langsung di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Kelurahan Warungboto, Kota Yogyakarta. Penyerahan alat dihadiri secara langsung oleh 7 anggota Tim “Lestari” dengan ketua Athaya Hanum Mahira (Pembangunan Wilayah 2022), Ibu Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA. selaku dosen pembimbing tim, perwakilan KWT dan komunitas, serta Lurah Warungboto yaitu Bapak Weda Satriya. N, S.E., S.S., M.Ec., M.E.
Yogyakarta – Tim PPK Himpunan Mahasiswa Geografi Pembangunan (HMGP) “Lestari” melakukan pemetaan biopori yang sudah ada dan pembuatan biopori baru di Kelurahan Warungboto, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan pada periode tanggal 21–25 Juli 2024. Kegiatan ini juga menjadi bentuk kerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup, bersama fasilitator Ibu Haeti.
Biopori merupakan salah satu bentuk pengolahan sampah organik yang bisa diterapkan di tingkat rumah tangga. PJ Wali Kota Yogyakarta telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 100.3.4/476 tentang Pengelolaan Sampah dalam Kegiatan Masyarakat/Usaha di Kota Yogyakarta yang meminta masyarakat Kota Yogyakarta untuk mengolah sampah organik secara mandiri. Biopori dapat menjadi solusi di tengah permasalahan Kota Yogyakarta dalam mengelola sampah. Biopori dapat bermanfaat untuk mengurangi sampah organik sekaligus menghasilkan pupuk dan menyuburkan tanah.