Pleret – Usaha ekonomi kreatif merupakan salah satu aspek yang penting dalam pertumbuhan ekonomi rumah tangga di era globalisasi ini. Dalam era globalisasi, inovasi produk tidak hanya melibatkan pengembangan produk baru tetapi juga peningkatan produk yang sudah ada. Dengan adanya inovasi produk tersebut juga dapat memainkan peranan penting dalam pemberdayaan masyarakat salah satunya yaitu pemberdayaan masyarakat Kelompok Wanita Tani. Kelompok Wanita Tani memiliki peran yang sangat vital dalam pengembangan ekonomi kreatif, terutama dalam sektor pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Dalam proses inovasi produk, Kelompok Wanita Tani tidak hanya terlibat dalam penanaman dan pemanenan tanaman TOGA, tetapi juga dalam proses pengolahan hingga pengemasan produk. Salah satu bentuk inovasi produk yang kini mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan masyarakat adalah pengembangan produk jamu celup. Pengembangan produk jamu celup tersebut bertujuan tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dalam rumah tangga.
Kegiatan
Banjarasri, 17 Agustus 2024 – Dalam upaya mewujudkan praktik pertanian yang berkelanjutan sekaligus menangani isu lingkungan di Kalurahan Banjarasri, Tim PPK Ormawa GAMAPI telah menjalin kerja sama strategis dengan pemerintah kalurahan dan Paguyuban Teko melalui penerapan teknologi EM4. Teknologi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan dan kesuburan tanah, tetapi juga pada pengolahan limbah peternakan babi yang menjadi tantangan lingkungan utama di daerah tersebut.
EM4 atau Effective Microorganisms 4 adalah teknologi berbasis mikroorganisme yang memiliki manfaat besar dalam memperbaiki kualitas tanah dan tanaman. Campuran mikroorganisme seperti bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, dan ragi yang terkandung dalam EM4 bekerja sinergis untuk menguraikan bahan organik, termasuk limbah, menjadi unsur hara yang berguna bagi tanah dan tanaman.
Dalam upaya memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat, Tim PPK Ormawa GAMAPI telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Kalurahan Banjarasri. Penandatanganan ini dilakukan pada acara yang berlangsung di Balai Kalurahan Banjarasri dengan dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung berbagai program pengembangan masyarakat yang akan dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa GAMAPI di Kalurahan Banjarasri. Program-program tersebut meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan potensi lokal.
Tim PPK Ormawa GAMAPI baru-baru ini menginisiasi sebuah program inovatif yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk pengelolaan limbah peternakan babi di Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan dari peternakan babi, yang selama ini sering kali menjadi masalah lingkungan dan kesehatan di daerah tersebut.
Teknologi yang diadopsi dalam program ini melibatkan berbagai alat sensor yang berfungsi untuk memantau dan menganalisis kondisi limbah secara real-time. Di antara sensor-sensor tersebut, terdapat sensor pH, NPK, dan amonia. Sensor pH akan memantau tingkat keasaman limbah, sementara sensor NPK akan mengukur kandungan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Sensor amonia, di sisi lain, akan mendeteksi kadar amonia yang bisa menyebabkan bau tidak sedap dan dampak negatif lainnya bagi lingkungan.