Keunggulan universitas saat ini tidak hanya dilihat dari banyaknya profesor atau guru besar yang dimiliki tetapi juga inovasi-inovasi yang dilahirkan di dalamnya. Seperti yang dilakukan oleh kelima ‘srikandi’ dari Fakultas Farmasi UGM yang digawangi oleh Aida Fathia, Lisyaratih Anggraini, Rahajeng Fitria Wahyuniputri, Swandika Ayumarta Larasati, dan Ziana Walidah. Mereka melakukan penelitian terhadap ekstrak Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) sebagai penghambat metabolism sel kanker payu dara.
Prestasi
Bila ditanya apa saja prestasi yang di raih oleh mahasiswa UGM? Jawabannya adalah semuanya. Nover Sri Wahyu dan Wenithoya Diantari membuktikan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya unggul di bidang IPTEK tetapi juga memiliki kemampuan di bidang keagamaan yang baik. Keduanya berhasil menjuarai lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Unissula bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia (FOKGII).
Acara yang bertajuk “1st ASEAN Islamic Dentistry Festival 2017” itu terbagi menjadi 3 cabang perlombaan, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Dentistry Islamic Dakwah Competition (DAI), dan Dentistry Super Quiz Competition (LCC). Cabang lomba MTQ diikuti oleh 11 peserta dari 8 universitas di kawasan ASEAN termasuk 2 peserta dari UGM.
Gelaran PHOENIX 2017 yang diselenggarakan AJ Institute of Medical Sciences and Research Center di Institute of Medical Sciences Mangalore, India pada Maret lalu membuahkan hasil yang membanggakan bagi UGM. Delegasi yang terdiri dari M. Dimas Reza, Nurida Khasanah, Abdullah Syafiq, Diah Kartina, Trita Rahmanti dan Navilah Hidayati berkesempatan mempresentasikan penelitiannya dalam konferensi ilmiah di bidang kesehatan tersebut.
Kompetisi presentasi penelitian yang diikuti oleh mahasiswa dari 35 negara tersebut dibagi menjadi 2 babak. Pada babak pertama, peserta dibagi menjadi 10 kategori berdasarkan bidang penelitian. Selanjutnya 10 presentator terbaik akan mempresentasikan kebali penelitiannya di hadapan juri dan seluruh peserta.
Pada Mini Finhacks (Financial Hackathon) yang diselenggarakan oleh Bank Central Asia (BCA), Tim IF UGM yang terdiri dari Shodiq Jati Premono, Yosef Brian Yudhalaksana, dan Luthfan Nur Ubai mahasiswa Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM sukses meraih juara 1 dan mendapatkan golden ticket menuju gelaran akbar Finhacks 2017 di BCA Learning Institute, Sentul, Bogor pada 26-27 Agustus 2017.
Mengusung konsep Codescape, Finhacks 2017 mengajak para developer atau praktisi TI untuk berkolaborasi dan berlomba untuk menghasilkan inovasi yang dapat menjawab sebuah tantangan. Mereka ditangtang untuk terkait teknologi yang dapat membuat layanan perbankan lebih mudah, aman, dan menyenangkan bagi gaya hidup nasabah sehari-hari.