
Tim Emperawr dari Komunitas Gadjah Mada Building and Bridge (GMBB) Universitas Gadjah Mada berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam kompetisi International Bridge Design Contest (IBDC) dengan tema “Smart Bridges and Disaster Resilience Using BIM Technology Innovation to Achieve Sustainable Development Goals.” Ajang ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Diponegoro dalam rangkaian acara Civil Engineering Innovation Contest (CEIC) Season XIII.
Beranggotakan Alfath Qornain Isnan Yuliadi, Figo Valentino Widyatmiko, dan Muhammad Falah Naufal Moelia, tim ini berhasil meraih Juara Kedua setelah bersaing ketat dengan 27 tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Karya mereka yang diberi nama Jembatan Panggah, yang diartikan sebagai simbol ketahanan, kekokohan, serta keindahan infrastruktur yang dibalut dengan berbagai inovasi.
Inovasi yang mereka hadirkan mencakup pemanfaatan bahasa pemrograman Python, analisis struktur dengan VBA, penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM) dari level 3D hingga 7D, serta integrasi kecerdasan buatan (AI). Mereka juga mengangkat konsep ketahanan terhadap bencana, penggunaan beton bio-foam, dan desain yang ramah bagi pejalan kaki. Teknologi BIM menjadi fondasi utama dalam proses perancangan, yang dipadukan dengan berbagai pendekatan teknologi modern guna meningkatkan efisiensi serta mendukung prinsip keberlanjutan dalam dunia konstruksi. Inovasi ini mencerminkan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam bidang teknik sipil.
Prestasi ini merupakan hasil dari kolaborasi yang solid, semangat juang yang tinggi, serta komitmen kuat dari seluruh anggota tim. Keberhasilan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada di tingkat nasional maupun internasional.