Menjelang gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ-MN) yang akan diselenggarakan pada tahun 2017, UGM bersiap untuk merapatkan barisan. Meskipun terhitung masih lama, UGM tidak ingin persiapan tim MTQ-MN berjalan seadanya, apalagi UGM ikut mengajukan diri sebagai tuan rumah MTQ-MN mendatang. Untuk tujuan tersebut, Jumat (12/2) sore, seluruh kafilah MTQ-MN UGM dikumpulkan di kantor Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM. Agenda kegiatan tersebut adalah pembentukan komunitas MTQ di Universitas Gadjah Mada.“Barangkali kekurangan kita adalah minimnya wadah untuk merumuskan kegiatan dalam rangka mempersiapkan itu (baca: MTQ-MN),” ujar Abdul Malik Usman, pembina tim MTQ UGM. Hal tersebut diamini oleh Khoirul Fahmi, koordinator pembentukan komunitas MTQ UGM. “Kita belum memiliki wadah untuk menempa diri dan mempersiapkan kafilah dengan dengan baik, harapannya, komunitas ini akan menjadi wadah untuk sama-sama beratih guna meningkatkan prestasi UGM di MTQ-MN,” ujar mahasiswa fakultas kedokteran ini.
“Kita melihat opportunity yang begitu besar dalam komunitas (yang akan dibentuk) ini. Tidak semata-mata hanya untuk lomba, lebih dari itu komunitas ini dapat membawa kebermanfaatan yang lebih luas di lingkup Universitas Gadjah Mada,” ujar Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Kasubdit Kreativitas Mahasiswa di sela-sela rapat berlangsung. Ia menambahkan bahwa keberadaan komunitas ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Tugas kami di subdit Kreativitas Mahasiswa adalah memastikan bahwa Kafilah MTQ MN UGM memiliki perencanaan yang matang, pembinaan yang sesuai dan pelatihan yang mencukupi dalam rangka persiapan menyongsong MTQ MN tahun 2017 dan kegiatan lainnya,” pungkasnya. (tm)