Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HIMAPA) telah usai melaksanakan pelatihan kepemanduan bersama Ghifari Yuristiadhi M. Makhasi, Dosen Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata (BPW), Sekolah Vokasi, di Desa Wisata Sembrani Watusigar Gunungkidul Minggu (30/6).
Kegiatan pelatihan kepemanduan ini dirancang untuk membantu masyarakat Desa Watusigar dalam memberikan wawasan mendasar terkait kepemanduan. Rahmad Danaji, salah satu penggiat desa wisata, dalam keterangan kepada mahasiswa sebelum pelatihan dimulai, Minggu (30/6) mengatakan pelatihan kepemanduan merupakan hal yang memang dibutuhkan oleh para pelaku wisata di Desa Wisata Sembrani Watusigar.
“Pengadaan pelatihan kepemanduan ini bagus sekali, mengingat pengetahuan akan kepemanduan yang kami miliki masih sangat minim sehingga adanya pelatihan yang terselenggara hari ini merupakan tahapan yang tepat,” ucap Rahmad.
Pelatihan kepemanduan dibagi menjadi dua sesi yang diawali dengan pre-test, sesi pertama yaitu pemaparan materi dan kemudian dilanjutkan dengan bermain peran (roleplay) serta post-test di akhir bagian. Dalam pemaparannya, Ghifari menjelaskan hal mendasar terkait kepemanduan, dimulai dari penjelasan akan definisi pramuwisata, penggolongan serta jenis-jenis pramuwisata, tugas dan fungsi pokok hingga catatan khusus yang menjadi larangan bagi para pramuwisata. Dilakukan secara interaktif, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk berdiskusi sekaligus berbagi pengalaman akan hal-hal terkait selama pemberian materi kepemanduan berlangsung.
Pada sesi kedua, peserta pelatihan bermain peran sesuai dengan kelompok asal yang dihadiri oleh kelompok Tani Hortikultura, kelompok Jenang Ayu, kelompok Bank Sampah Kenanga, Kelompok Kerajinan, Kelompok Terapi Bekam, Pokdarwis, kelompok Jeep Jangkrik Wesi, dan beberapa kader pemandu. Selama kurang lebih lima belas menit, para kelompok ini diharuskan menjelaskan apa yang ditawarkannya kepada salah satu masyarakat yang berperan menjadi pemandu wisata.
“Setelah mengikuti pelatihan kepemanduan ini, saya yakin bahwa masyarakat Desa Wisata Sembrani Watusigar dapat semakin mengembangkan kemampuannya dalam hal kepemanduan, seperti menjelaskan asal-usul atau sejarah Desa Watusigar dan potensi yang dimilikinya yang nantinya akan dijelaskan kepada wisatawan,” ucap Rahmad usai pelatihan.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Ghifari, selaku pembicara di pelatihan kepemanduan, optimis bahwa potensi yang dimiliki oleh SDM di Desa Wisata Sembrani Watusigar dapat terus dikembangkan di kemudian hari. “Saya optimis sekali bahwa Desa Wisata Watusigar memiliki SDM yang sangat baik sehingga hal ini dapat menjadi modal besar untuk upaya pengembangan sebuah desa wisata,” ucapnya.
Dengan demikian, pelatihan kepemanduan bukan hanya sekadar pemenuhan program semata, tetapi sekaligus menjadi investasi terkait pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Ghifari berharap keberadaan teman-teman mahasiswa sebagai Tim Pelaksana PPK Ormawa Himapa UGM dapat terus membantu dalam mengembangkan kemampuan masyarakat Desa Wisata Sembrani Watusigar sebagai proses akselerasi perintisan desa wisata rintisan.
Penulis: Zanuba Elza Noorafifah
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa Himapa UGM