Dusun Banteran, 29 Juni 2024 – Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM secara resmi meluncurkan program pengabdian masyarakatnya di Dusun Banteran, Kalurahan Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini ditandai dengan penanaman bibit TOGA (Tanaman Obat Keluarga), yang melambangkan dimulainya upaya kolaboratif untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi desa.
Acara dihadiri oleh 38 mahasiswa dan 40 warga setempat. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi di masyarakat sambil melestarikan warisan budaya tanaman obat tradisional. Mahasiswa dan warga bekerja sama untuk menanam 75 bibit TOGA, termasuk 50 serai, 5 jahe, 5 kunyit, 10 kencur, dan 5 temulawak.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam bersosialisasi dan berkomunikasi secara aktif dengan warga. Mereka juga mengumpulkan informasi mengenai potensi Kalurahan Donoharjo, seperti komoditas TOGA (jahe, serai, kunyit, temulawak, kencur) dan luas lahan yang tersedia (2500 m2 dan 3500 m2).
Di sisi lain, warga mendapatkan manfaat dari pengetahuan dan antusiasme para mahasiswa. Penanaman bibit TOGA tidak hanya berkontribusi pada keragaman pertanian desa tetapi juga memberikan demonstrasi praktis tentang praktik pertanian berkelanjutan. Selama acara, para mahasiswa berbagi wawasan tentang arah gerak kementerian dan rencana besar program PPK Ormawa, yang mendorong rasa kebersamaan dan kolaborasi.
Interaksi antara mahasiswa dan warga selama acara merupakan langkah penting menuju hubungan yang lebih dekat. Harapannya adalah bahwa kegiatan semacam ini akan membuat masyarakat lebih sadar akan keberadaan mahasiswa dan menjadi dasar untuk kolaborasi di Kalurahan Donoharjo.
Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM berkomitmen untuk mendukung pengembangan desa melalui berbagai program yang mendorong kreativitas, inovasi, dan pelestarian warisan budaya. Kegiatan awal ini hanyalah awal dari kemitraan jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di Kalurahan Donoharjo.
Acara ini diakhiri dengan rasa pencapaian dan optimisme untuk masa depan. Baik mahasiswa maupun warga menyatakan antusiasme mereka untuk terus bekerja sama dalam proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat. Penanaman bibit TOGA adalah bukti kekuatan kolaborasi dan potensi perubahan positif ketika berbagai pemangku kepentingan bersatu dengan tujuan yang sama.
Seiring dengan upaya Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM, diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengeksplorasi potensi mereka dan mengadopsi praktik berkelanjutan. Keberhasilan acara ini di Kalurahan Donoharjo menjadi model untuk inisiatif serupa di daerah lain.
Dalam beberapa bulan mendatang, kementerian berencana untuk mengadakan kegiatan tindak lanjut, termasuk lokakarya tentang budidaya TOGA, manfaat kesehatan, dan peluang pasar potensial. Upaya ini bertujuan untuk memberdayakan warga dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.
Kolaborasi antara mahasiswa dan warga Kalurahan Donoharjo adalah contoh bagaimana keterlibatan masyarakat dan inisiatif akademik dapat bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM berharap dapat melanjutkan perjalanan ini dan memberikan dampak yang bermakna bagi desa dan warganya. *(wf/krm)