Desa Trenten yang terletak di Kabupaten Magelang merupakan desa yang terkenal atas olahan kelapanya. Berbagai olahan kelapa yang diproduksi oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Trenten menghasilkan serabut dan tempurung kelapa yang tidak dipakai, sehingga hanya dianggurkan atau dijual murah saja. Serabut dan tempurung kelapa yang dianggurkan dapat menghasilkan zat tanin yang mengurangi kesuburan tanah dan menimbulkan bau tak sedap.
Tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) adalah serangkaian komitmen yang diterapkan oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan kekurangan lainnya yang berjalan dengan adanya peningkatan kesehatan dan pendidikan, pengurangan kesenjangan, pertumbuhan ekonomi – sembari mengatasi perubahan iklim dan pengupayaan kelestarian lautan dan hutan kita. Penerapan dari tujuan pembangunan berkelanjutan di masa kini dapat dilakukan di desa, sehingga disebut dengan SDGs desa.
Melihat adanya peluang yang dapat dihasilkan dari limbah olahan kelapa di Desa Trenten, Tim PPK ORMAWA BEM KM FMIPA UGM yang diketuai oleh Griselda Lituhayu Tetuko Jakti dan 13 orang anggota dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam merencanakan sebuah program yang dapat meningkatkan nilai jual limbah olahan kelapa sekaligus meningkatkan perekonomian di Desa Trenten.
Program disusun dan direncanakan dengan saksama sebagai perwujudan SDGs nomor 8 yaitu pertumbuhan ekonomi desa merata, dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Kelapa Menjadi Briket, Cocopeat, dan Cocofiber Untuk Mendukung Zero Waste dan Perekonomian Masyarakat Desa Trenten” atau disingkat dengan program BRICOFI. Program ini dibimbing secara langsung oleh dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng.
Program BRICOFI mengubah limbah tempurung kelapa menjadi briket, sedangkan limbah serabut kelapa akan diolah menjadi cocopeat dan cocofiber. Briket adalah tempurung kelapa yang dikarbonisasi dengan cara pembakaran, dihaluskan, dicampur dengan perekat, lalu dicetak. Briket dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Cocopeat adalah kulit dari serabut kelapa yang dihancurkan dan dapat dimanfaatkan sebagai media tanam. Cocofiber adalah serat dari serabut kelapa yang dapat dimanfaatkan sebagai keset, sapu, hingga tali tambang.
Dalam rangkaian program BRICOFI, juga dilaksanakan pelatihan manajemen usaha dan pemasaran untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Trenten dalam memperluas target pasar. Pelatihan tersebut juga untuk memastikan bahwa program BRICOFI dapat terus berlangsung secara berkelanjutan.
Dengan adanya kolaborasi dari masyarakat di Desa Trenten dengan Tim PPK ORMAWA BEM KM FMIPA UGM, diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan limbah olahan kelapa sekaligus mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan Nomor 8.
Penulis : Emanden Stefy Alyanisa