Pada Selasa, 16 Juli 2024, tim PPK BEM KM UGM, bekerja sama dengan bantuan eksternal, memulai proyek lingkungan di Dusun Banteran, Kalurahan Donoharjo. Agenda hari itu termasuk mengumpulkan galon bekas Le Minerale yang akan digunakan sebagai pot TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Tim BEM KM UGM berencana mengumpulkan galon bekas ini dari Slamet Rosok, sebuah pusat daur ulang lokal.
Hari dimulai dengan pertemuan koordinasi di rumah ketua pelaksana dan dosen pendamping. Tujuannya adalah untuk merencanakan pengambilan 500 galon bekas. Tim membagi tugas mereka; beberapa anggota ditugaskan untuk mengambil galon, sementara yang lain menghadiri acara sosialisasi abdidaya.
Namun, tim BEM KM UGM menghadapi tantangan tak terduga ketika mobil pick-up yang ditunjuk untuk mengambil galon mogok. Untuk mengatasi hambatan ini, tim BEM KM UGM menghubungi jaringan mereka, termasuk anggota ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) dan Universitas. Beruntung, Universitas dan anggota ORMAWA menyediakan mobil pick-up pengganti dan bahkan mengatur sopir.
Meskipun masalah transportasi teratasi, tim menghadapi masalah lain: kapasitas dua kendaraan yang tersedia hanya mampu memuat 350 galon. Akibatnya, mereka memutuskan untuk melakukan dua kali pengambilan pada hari yang sama. Selain itu, Slamet Rosok hanya bisa menyediakan 430 galon, sehingga tim harus mencari sumber tambahan untuk memenuhi target mereka.
Berkat dukungan dari Universitas dan anggota Tim BEM KM UGM , tim berhasil mengumpulkan total 500 galon. Galon-galon tersebut kemudian disimpan di rumah salah satu anggota ORMAWA di RT 04, Dusun Banteran, Kalurahan Donoharjo.
Proyek TOGA adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mempromosikan konsumsi berkelanjutan dan kesadaran lingkungan. Dengan mendaur ulang galon bekas, tim bertujuan untuk mengurangi limbah dan mendorong masyarakat untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.
Kolaborasi antara tim PPK BEM KM UGM dan mitra eksternal menyoroti pentingnya keterlibatan dan dukungan komunitas dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Proyek ini tidak hanya menangani masalah lingkungan tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan dan kerjasama di antara berbagai pemangku kepentingan.
Ke depan, tim berencana untuk melanjutkan upaya mereka dalam mempromosikan praktik berkelanjutan dan berharap dapat menginspirasi komunitas lain untuk melakukan inisiatif serupa. Keberhasilan proyek TOGA menjadi bukti kekuatan kolaborasi dan dampak positif yang dapat dihasilkan bagi lingkungan dan masyarakat.