Tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM melakukan sosialisasi manajemen usaha, pemasaran, dan izin usaha di Desa Trenten, Candimulyo, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (18/8). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program yang bernama program BRICOFI. Program BRICOFI bertujuan untuk mengubah limbah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber serta mengubah limbah tempurung kelapa menjadi briket berdasarkan pada konsep zero waste.
Kegiatan sosialisasi manajemen usaha, pemasaran, dan izin usaha dilaksanakan di Homestay Mbah Semen pada pukul 10.00. Sasaran program yaitu anggota Gapoktan mengisi presensi dan pretest sebelum acara dimulai. Pengisian pretest tersebut bertujuan untuk mengetahui terjadinya peningkatan pengetahuan pada sasaran.
Sosialisasi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu berdoa bersama agar acara dapat berlangsung dengan lancar. Sosialisasi dilanjutkan dengan sambutan dari Griselda Lituhayu Tetuko Jakti, selaku ketua dari program BRICOFI. ”Kami berharap setelah diadakannya sosialisasi manajemen usaha, pemasaran, dan izin usaha ini, masyarakat di Desa Trenten dapat lebih memahami bagaimana cara memasarkan produk dengan lebih baik dan efektif,” ucap Griselda Minggu (18/8).
Sambutan yang kedua adalah sambutan oleh Ibu Yuni Setyaningsih selaku ketua KWT Nira Lestari. “Kami sangat berterimakasih karena mbak mas mahasiswa UGM sudah mengadakan sosialisasi ini. Semoga setelah mendapatkan sosialisasi ini, kami dapat menyerap ilmu yang telah diberikan, dan mampu meningkatkan penjualan produk kami,” papar Ibu Yuni Setyaningsih di Homestay Mbah Semen, Minggu (18/8).
Pemaparan materi dimulai dengan menghadirkan pembicara Ibu Evie Makmur Tukiman, S. Sos. seorang Pembina KTB UKM Nasional serta pengelola rumah produksi kharisma Magelang. Beliau menerangkan mengenai elemen penting dalam menjalankan usaha, pembuatan laporan keuangan, pembuatan izin usaha, konsep 4P untuk pemasaran produk, pentingnya branding, serta contoh-contoh pemasaran melalui media digital.
“Dalam melakukan manajemen keuangan, dibagi menjaid 4 bagian. Untuk kegiatan sosial 10%, untuk tabungan 20%, untuk hutang atau cicilan 30%, dan yang terakhir sebesar 40% untuk kebutuhan konsumsi. Jadi menabung itu nominalnya ditetapkan dari awal ya pak, bu. Bukan menabung dengan uang yang tersisa,” jelas Ibu Evie, Minggu (18/8).
Setelah pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini, anggota gapoktan diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang jelas atau mendiskusikan masalah yang kerap dialami ketika melakukan manajemen keuangan. Anggota Gapoktan terlihat aktif, mengetahui banyaknya anggota yang bertanya.
“Saya sangat bersemangat untuk mengikuti sosialisasi ini, karena saya jadi tahu bagaimana cara memasarkan produk dengan lebih baik lagi,” papar Ibu Endang Sutanti, Minggu (18/8).
Setelah materi oleh Ibu Evie selesai dipaparkan, setiap anggota Gapoktan diberikan pretest yang harus diisi dan dikumpulkan kembali. Kemudian dilakukan sesi dokumentasi dengan berfoto bersama.
Sosialisasi manajemen usaha, pemasaran, dan izin usaha ini merupakan rangkaian dari program BRICOFI yang diusung oleh tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM di Desa Trenten. Program ini bertujuan untuk melakukan transformasi limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi briket, cocopeat, dan cocofiber, sehingga dapat meningkatkan nilai jual limbah tersebut. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Trenten khususnya anggota Gapoktan dapat memasarkan produk secara efektif dan efisien sehingga produk dapat terjual dengan baik.
Penulis : Emanden Stefy Alyanisa