Bandung, Jatinangor – Pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024, pukul 08.00 WIB, Kementerian Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM mengunjungi Universitas Padjajaran Bandung. Kegiatan benchmarking ini bertujuan untuk menganalisis potensi Desa Donoharjo untuk penanaman Toga (tanaman obat tradisional). Acara ini dirancang untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara kedua universitas, dengan fokus pada pendidikan berkelanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Hari itu dimulai dengan peserta mempersiapkan diri di masjid dari pukul 04.00 hingga 05.30, bersiap untuk perjalanan yang akan datang. Setelah sarapan ringan, kelompok tersebut berangkat menuju UNPAD pada pukul 05.45, tiba di universitas pada pukul 06.30. Suasana dipenuhi dengan semangat saat mahasiswa dari kedua universitas berkumpul untuk acara penting ini.
Setibanya di lokasi, peserta meluangkan waktu untuk mempersiapkan upacara pembukaan yang dimulai pada pukul 07.30. Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan dari BEM KM UGM dan KEMA UNPAD, menetapkan nada kolaboratif untuk hari itu. Setelah sambutan pembukaan, para peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan hymne universitas, menumbuhkan rasa persatuan dan kebanggaan di antara mereka.
Menteri Pengembangan Desa dari BEM KM UGM menyampaikan sambutan selamat datang, menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan peran Toga dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat lokal. Ini diikuti oleh sambutan dari perwakilan Sosial Kemanusiaan KEMA UNPAD, yang menyoroti komitmen universitas terhadap pengabdian masyarakat dan praktik berkelanjutan.
Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan BEM KEMA UNPAD dan dosen pendamping. Sambutan-sambutan ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi tantangan lokal dan meningkatkan potensi Desa Donoharjo untuk penanaman Toga. Diskusi bertujuan untuk menyelaraskan tujuan kedua universitas dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam pendidikan untuk keberlanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Setelah sambutan pembukaan, Kementerian Pengembangan Desa dari BEM KM UGM mempresentasikan temuan dan rencana mereka terkait inisiatif penanaman Toga. Presentasi ini diikuti oleh sesi dari Kementerian Sosial Kemanusiaan KEMA UNPAD, yang berfokus pada kegiatan pengabdian masyarakat mereka di daerah Jatinangor. Pertukaran ide dan pengalaman sangat berharga, karena kedua tim mendiskusikan strategi untuk implementasi yang efektif dari penanaman Toga di Desa Donoharjo.
Diskusi dilanjutkan dengan dialog antara kedua kementerian, memungkinkan peserta untuk berbagi wawasan dan mengeksplorasi potensi kolaborasi. Sesi interaktif ini sangat penting dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pendekatan masing-masing universitas terhadap keterlibatan masyarakat dan praktik berkelanjutan.
Saat acara mendekati akhir, peserta menikmati istirahat makan siang dari pukul 11.00 hingga 12.30, memberikan kesempatan untuk jaringan informal dan diskusi lebih lanjut. Setelah makan siang, tur UNPAD diadakan, memungkinkan peserta untuk menjelajahi kampus dan mempelajari lebih lanjut tentang inisiatif universitas dalam keberlanjutan dan pengabdian masyarakat.
Hari itu ditutup dengan kembali ke hotel pada pukul 16.00, di mana peserta merenungkan kegiatan hari itu dan potensi kolaborasi di masa depan. Acara benchmarking ini tidak hanya memperkuat hubungan antara BEM KM UGM dan KEMA UNPAD tetapi juga menyoroti pentingnya pendidikan untuk keberlanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Penulis : Nabilla Anisa Hidayati