
Kemadang, 1 Agustus 2025 — Sebagai langkah awal pelaksanaan program, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Kelompok Studi Kelautan (KSK Biogama) Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan koordinasi bersama perangkat desa dan perwakilan kelompok masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan program pengembangan produk olahan Ulva menjadi nori, yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi hasil laut lokal sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir. Koordinasi ini tidak hanya dimaksudkan untuk menjelaskan rancangan program yang telah disusun oleh tim, tetapi juga menjadi forum awal untuk membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat dan pemangku kepentingan desa agar pelaksanaan kegiatan nantinya dapat berlangsung dengan lebih terarah, partisipatif, dan berkelanjutan.
Kegiatan koordinasi ini berlangsung di Balai Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran perangkat desa, termasuk Kepala Desa Kemadang, serta Bapak Nur selaku koordinator kelompok ibu-ibu, perwakilan dari Kelompok Sayuk Rukun, serta anggota tim PPK Ormawa KSK Biogama. Selain memperkenalkan dan berdiskusi mengenai program secara umum, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mendiskusikan lini masa kegiatan, kesiapan sumber daya yang ada di desa, serta dukungan dari pihak desa terhadap pelaksanaan program.
Pemerintah desa menyambut baik rencana ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dinilai mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi warga. “Kami sangat menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KSK Biogama UGM ini. Potensi Ulva di wilayah kami cukup besar, namun belum banyak dimanfaatkan. Kami berharap program ini bisa membantu warga, khususnya kelompok ibu-ibu, untuk meningkatkan nilai jual hasil laut sekaligus membuka peluang usaha baru,” ujar Sutono, Kepala Desa Kemadang.
PPK Ormawa KSK Biogama turut diundang dalam pertemuan rutin yang akan dilaksanakan pada 11 Agustus 2025 mendatang. Ketua Sayuk Rukun, Ibu Suwarni, menyampaikan ajakan tersebut secara langsung. “Tanggal 11 nanti kami ada pertemuan rutin mingguan. Kalian silakan ikut gabung, sekalian untuk sosialisasi lebih lanjut,” ujarnya. Pertemuan ini akan menjadi momentum penting untuk menggali aspirasi dari anggota kelompok, khususnya para ibu muda yang selama ini berperan sebagai tulang punggung dalam proses produksi hingga penjualan produk olahan makanan laut di kawasan wisata.
Koordinasi ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk membangun sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal. Dengan melibatkan langsung para tokoh masyarakat dan kelompok sasaran, kegiatan ini menjadi pondasi kuat bagi terciptanya kerja sama yang saling mendukung antara tim mahasiswa dan warga Desa Kemadang. Harapannya, program pengembangan nori dari Ulva tidak hanya menjadi produk unggulan baru dari Kemadang tetapi juga membuka peluang peningkatan ekonomi yang berkelanjutan berbasis sumber daya lokal.