Berawal dari pengalaman dalam mengorganisasi sebuah kegiatan, tim Pro Thinker UGM yang terdiri dari Bagus Avianto Putra, Kristian Sandratama dan Regina Venska, berhasil menjadi juara I dalam kompetisi inovasi teknologi Samsung IdeaAction dengan aplikasi besutan mereka, Taskanizer. Dalam babak final yang diselenggarakan di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (28/6) kemarin, tim Pro Thinker berhasil menyisihkan enam finalis lain dari ITB, IPB dan UB. Sebelumnya, mereka harus bersaing dengan 718 peserta lain dari seluruh Indonesia untuk merebut satu dari tujuh tiket final yang disediakan.
Menurut Regina, Ide aplikasi ini muncul dari pengalaman ketiganya saat menyelenggarakan sebuah event yang kerap kerepotan saat rundown tiba-tiba berubah, kesulitan dalam komunikasi, dan berbagai masalah lainnya.
“Kalau di event itu panitia repot komunikasi pakai ponsel, handy talky, lalu sebentar-sebentar lihat rundown. Belum lagi kalau harus ada yang diubah. Taskanizer menggabungkan semua itu. Misalnya kalau ada rundown yang tiba-tiba berubah, mereka bisa langsung kasih tahu di aplikasi. Gak perlu juga bawa banyak perangkat komunikasi. Cukup dari ponsel,” tutur Regina.
Salah satu juri, Peneliti Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI, Ir. Abdul Hapid, sebagaimana dikutip dari detik.com berpendapat bahwa Taskanizer memiliki nilai pembeda yang tidak dimiliki aplikasi lain.
“Tujuan mereka pun harus jelas. Dan kami menemukan Taskanizer itu ada nilai pembedanya. Ada juga nilai komersil yang tidak ditemukan di aplikasi lain, Paling cepat bisa diaplikasikan, tepat sasaran. dan masuk kategori ide original,” jelasnya.
Kemenangan ini membuat ketiganya berhak diganjar dengan hadiah utama berupa beasiswa pendidikan sebesar 100 juta dan mendapat kesempatan mengunjungi Samsung Innovation Museum di Korea Selatan. Selain itu, masing-masing juga berhak untuk mendapatkan satu unit Galaxy S7 Edge dan satu unit Gear VR, serta produk Samsung untuk fasilitas kampus mereka senilai 100 juta rupiah.