Tahun ini UGM beserta empat perguruan tinggi lain di Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menyelenggarakan kongres International Association of Student in Agriculture and Related Science (IAAS) ke-59. Rangkaian kongres IAAS ke-59 dimulai di IPB pada tanggal 23 Juli 2016 kemudian dilanjutkan ke UNPAD, UNDIP, UGM dan terakhir ke UB hingga tanggal 13 Agustus 2016. Di UGM kongres berlangsung selama lima hari mulai Rabu (3/8) hingga Senin (8/8). Ketua IAAS
“World Congress ini diadakan setiap tahun di mana semua mahasiswa anggota IAAS berkumpul untuk merumuskan rencana ke depan kemudian menentukan rencana strategis, kepengurusan baru, dan sebagainya. Saat ini kita sedang melakukan salah satu agenda world congress yakni general assembly,” jelas Anjela Putri, ketua IAAS UGM.
Anjela menambahkan kongres IAAS dibagi menjadi beberapa sesi, diantaranya general assembly, excursion, cultural fair, dan kunjungan ke village concept project yang penyelenggaraannya dibagi di lima universitas tersebut. Anjela juga menjelaskan bahwa peserta IAAS tahun ini sejumlah 63 mahasiswa dari berbagai negara. “Pesertanya ada sekitar 30 negara anggota IAAS seperti Jepang, Nepal, Belgia, Belanda, Jerman, Austria, Swiss, dan lain-lain, cuman sampai di sini sudah ada beberapa peserta yang pulang,” terangnya.
IAAS adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah bagi mahasiswa agrokompleks dan ilmu terkait seluruh dunia untuk bersama-sama berbagi pemikiran, ide, dan pengalamanya untuk membangun pertanian dunia. Organisasi ini didirikan di Tunis pada 1957 dan bermarkas besar di Leuven, Belgia. Sekarang IAAS memiliki anggota yang tersebar di 40 Negara dari benua Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Indonesia telah diterima menjadi anggota penuh IAAS sejak tahun 1992. Di Indonesia ada delapan universitas yang menjadi anggota IAAS Indonesia, yaitu UNLAM, IPB, UNS, UNRAM, UNPAD, UNDIP, UGM, dan UB.