Bertempat di ruang S-102 Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, Tim Reactic 1.0, yang merupakan delegasi UGM dalam 2016 Chemeca Adelaide Chem-E-Car Competition dievaluasi. Acara yang digelar Jumat (14/10) lalu, dilakukan untuk membahas berbagai kendala yang dihadapi oleh tim untuk meningkatkan prestasi di perlombaan-perlombaan lainnya. Salah satu hal yang dibahas dalam evaluasi tersebut adalah terkait pembentukan tim dan penentuan keberangkatan.
“Hal ini perlu dilakukan segera karena pembentukan tim dan penentuan peberangkatan sebaiknya dilakukan lebih awal agar persiapan dapat lebih maksimal,” tutur ketua tim, Reza Hendy Djorkaeff.
Reza juga menjelaskan pada tim Reactics 1.0 ditemui kendala sulitnya menentukan energi dan stopping yang tepat, sehingga perlu waktu lebih lama untuk riset. “Stopping mechanism mobil yang menggunakan Vitamin-C clock reaction juga menjadi sebuah kendala yang cukup sulit dihadapi karena reaksi tersebut sangat terpengaruh pada suhu lingkungan,” terangnya. Untuk itu, ia berharap pada generasi mobil Chem-E-Car selanjutnya ada diskusi lebih mendalam tentang penentuan material yang digunakan terkait dengan konsep mobil, peluang mobil dalam kompetisi, dan juga tingkat kesulitan dalam mengontrol mobil tersebut dalam kompetisi.
Selain evaluasi dari sisi teknis, terdapat beberapa evaluasi juga terkait dengan organisasi tim Chem-E-Car sendiri. “Koordinasi kita kurang dan pelaksanaan kegiatan yang masih tidak sesuai dengan timeline yang dirancang karena dirasa memberatkan seluruh komponen di dalam tim Chem-E-Car sendiri. Akibatnya, terlambatnya waktu eksekusi dalam riset, pencetakan mobil, desain poster, dan juga bidang-bidang dalam non-teknis lainnya membuat anggota tim cukup kerepotan saat mendekati hari H perlombaan di Adelaide kemarin,” jelas Reza.
Rencananya, pada bulan April 2017, tim Chem-E-Car UGM berencana untuk mengikuti Perlombaan Chem-E-Car di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Perlombaan tersebut merupakan kompetisi Chem-E-Car satu-satunya di Indonesia dan tim Chem-E-Car UGM tidak pernah absen dalam mengikuti perlombaan tersebut. Selain itu, tim Chem-E-Car UGM berencana untuk mengikuti perlombaan Chem-E-Car di Malaysia yang menjadi kompetisi Chem-E-Car paling kompetitif yang ada pada saat ini.
Sementara itu, Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Ahmad Agus Setiawan, S.T, M.Sc., Ph.D, berharap evaluasi ini dapat menjadi acuan langkah-langkah yang akan diambil tim guna meningkatkan prestasi yang sudah didapatkan saat ini. “Evaluasi wajib dilakukan, menang atau tidak harus tetap evaluasi. Sebab, tim-tim lain pun juga akan terus meningkatkan kapasitasnya, jadi kita tidak boleh berpuas diri,” pungkas Agus.