UGM telah menetapkan Rencana Kegiatan Aggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017 pada awal Januari lalu. Dalam RKAT tersebut, dana pengadaan barang untuk komunitas-komunitas lomba berkurang drastis, nyaris setengahnya. Akibatnya, anggaran untuk masing-masing komunitas juga terpangkas dan belum bisa menutup kebutuhan mereka, apalagi tahun ini UGM menempatkan prestasi mahasiswa di tingkat internasional pada posisi pertama dalam quick win 2017. Berlatarbelakang hal itu, komunitas-komunitas lomba tersebut sepakat untuk menyusun white paper.
“White paper ini kita susun bersama-sama oleh tim komunitas yang ada. Kami dari ketua-ketua tim komunitas mengadakan pertemuan pertama yaitu pada tanggal 19 Januari, hari kamis pada minggu kemarin,” terang Fajar Fitrahadi, Ketua Komunitas Bimasakti UGM yang juga koordinator penyusunan white paper, Jumat (27/1) siang, saat rapat finalisasi white paper.
Dalam kesempatan tersebut, Fajar menjelaskan bahwa white paper itu berisi tentang problematika yang dihadapi komunitas-komunitas yang timbul sebagai akibat dari kebijakan anggaran yang ditetapkan oleh UGM. Selain itu, white paper tersebut juga dilengkapi dengan catatan prestasi yang berhasil diukir oleh komunitas-komunitas itu. White paper tersebut kemudian akan ditandatangani oleh para ketua komunitas beserta dosen-dosen pembimbing komunitas.
“Setelah itu kami berencana white paper ini tidak hanya sekadar diberikan kepada rektor dan juga wakil rektor. Tapi kita memberikan white paper ini dengan cara audiensi bersama ibu rektor dan juga jajaran pimpinannya,” lanjut Fajar.
Fajar, mewakili seluruh komunitas lomba yang ada, berharap melalui white paper tersebut pimpinan UGM dapat memberikan anggaran lebih untuk komunitas lomba agar dapat mengangkat nama UGM di kancah internasional.