Publikasi di jurnal-jurnal ilmiah dan media populer menjadi salah satu elemen penilaian penting dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) maupun saat Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tidak hanya itu, publikasi juga penting untuk menyebarluaskan ide dan gagasan kreatif mahasiswa bagi khalayak umum. Menyadari hal tersebut UGM menggelar workshop publikasi bagi penerima hibah PKM 5 bidang, Rabu (10/5) siang di ruang sidang persatuan Fakultas Filsafat.
Satria Ardhi Nugraha, S.S., yang menjadi narasumber pertama dalam acara tersebut juga mengamini pentingnya publikasi. Menurutnya, untuk menarik pembaca, setiap publikasi di media populer harus mengandung nilai berita.
“Ingat, suatu artikel atau pemberitaan yang teman-teman olah itu harus punya nilai berita. Apa nilai berita apa yang paling bagus di sana, apa nilai berita yang bisa ditawarkan pada surat kabar. Teman-teman harus bisa meyakinkannya pada wartawan bahwa karya temen-temen itu memiliki nilai berita,” kata pria yang bekerja sebagai humas UGM tersebut.
Sementara itu, narasumber lain, Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D., memberikan penjelasan lebih mendetail pada publikasi jenis kedua, yaitu publikasi ilmiah. Menurut Widodo, publikasi ilmiah berbeda dengan publikasi di media-media populer. “Publikasi ilmiah intinya adalah untuk mendapatkan pengakuan,” cetus Widodo.
Ia menuturkan bahwa untuk dapat menembus jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi memang tidak mudah. Terlebih jurnal yang memiliki impact factor tinggi. Oleh karena itu, Widodo memberikan tips agar karya-karya ilmiah yang ditulis dapat masuk ke jurnal-jurnal itu. “Research itu basisnya adalah mendapatkan penemuan baru. Adik-adik jika ingin menulis di jurnal syaratnya satu, membuat penemuan yang baru,” pungkasnya. (krm/tm)