Mahasiswa UGM berhasil meraih juara dalam Lomba menulis esai tingkat nasional pada kegiatan “National Innovation Challenge 2018” yang diselenggarakan oleh Islamic Economic Forum Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI di Depok, Jawa Barat pada 13-15 Maret 2018. Lomba ini mengangkat tema “Optimizing Small Medium Enterprises For Indonesia Suistainable Development”. Lomba penulisan esai tingkat nasional ini diikuti oleh banyak tim yang kemudian terseleksi menjadi 10 tim untuk berhak lolos ke babak final di Depok, Jawa Barat.
Babak final kegiatan National Innovation Challenge 2018 diikuti oleh 10 tim yang telah lolos seleksi dan berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negri (PTN) di Indonesia. Tim yang lolos ke final diantaranya berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Semarang, Universitas Teuku Umar, STEI Hamfarah, Universitas Sumatera Utara , Universitas Gunadarma, dan Institut Pertanian Bogor. Fajri sebagai wakil dari UGM berhasil lolos ke final dengan karya esai bertema tentang Strategi UMKM Indonesia Untuk Menyongsong Suistainable Development Goals (SDGS). Karya yang ditulis oleh Fajri berhasil memperoleh Juara 1 tingkat nasional.
Karya esai yang ditulis Fajri memiliki judul “Valuasi Nilai Ekonomi Total Tebing Breksi Di Desa Sambirejo Sebagai Kawasan Pertambangan Dan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Seperti yang diketahui, valuasi nilai ekonomi total merupakan suatu penilaian ekonomi terhadap suatu barang atau sumberdaya alam yang tidak mempunyai harga pasar. Keseimbangan antara kondisi ekologi dan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya alam maupun lingkungan dapat dicapai dengan menerapkan aspek ekonomi sebagai instrumen yang mengatur alokasi sumberdaya alam secara rasional untuk pembangunan berkelanjutan. Strategi UMKM yang diusulkan oleh Fajri yakni melakukan pengembangan pariwisata Tebing Breksi berbasis kearifan lokal karena hasil valuasi ekonomi menunjukkan bahwa pariwisata Tebing Breksi menghasilkan pendapatan sebesar Rp 175.346.021/tahun. Oleh karena itu, essai yang lolos pada tahap final National Innovation Challenge 2018 diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemiskinan di masyarakat melalui pengembangan UMKM