Siang ini (3/4) Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., telah melepas tim Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) yang akan bertanding dalam kompetisi Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2018 di USA. Acara pelepasan ini dilaksanakan di Ruang Multimedia Lantai 3 Sayap Utara Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. Pada kesempatan kali ini turut hadir Penasehat Tim, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. untuk melepas tim GMRT, Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., Kepala Sub Direktorat Kreativitas Mahasiswa UGM, Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D., serta dekan-dekan dari fakultas yang terlibat.
Menurut Panut, ini merupakan suatu kebanggaan yang harus disambut dengan usaha yang luar biasa, agar prestasi yang terbaik bisa diraih untuk penghargaan UGM dan Indonesia di mata internasional. Ajang perlombaan seperti ini merupakan ajang penggemblengan untuk mahasiswa yang akan berangkat. “Selain itu, ini juga merupakan awal dari suatu keberhasilan, mudah-mudahan. Ketika adik-adik sampai pada posisi yang baik akan memberikan manfaat yang sangat besar, baik untuk pribadi adik-adik sendiri, maupun tim dan juga UGM. Harapan kami, berlatihlah terus sampai pada saatnya bertanding. Namun jangan sampai merasa terbebani dengan suatu target yang sangat tinggi, sehingga justru mengganggu psikologis,” tutur Panut dalam sambutannya.
Setelah berhasil menjadi juara umum pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017, GMRT yang merupakan satu-satunya tim perwakilan dari Indonesia akan melebarkan sayapnya menuju kompetisi internasional. Pada kompetisi Trinity ini, tim GMRT akan mengirimkan 4 mahasiswa sebagai perwakilan. Mahasiswa yang akan berangkat adalah Dani Setyawan dan Adien gumilang dari Fakultas Teknik, Habib Astari Adi dari Fakultas MIPA, dan Atin Yudi Wibowo dari Sekolah Vokasi. Mereka akan berkompetisi selama 2 hari, yakni pada 7-8 April 2018 di Hartford, Connecticut, USA.
Tim GMRT akan mengerahkan 2 buah robot untuk berlaga dalam kompetisi ini. Satu robot akan bertanding di 3 level, yakni level terendah, level sedang, dan level tertinggi. Satu robot lainnya akan bertanding di 2 level, yaitu level I dan level II. “Akan tetapi, pada kompetisi ini tim GMRT tidak menggunakan robot yang kemarin menang di tingkat nasional. Karena robot nasional tidak memiliki kemampuan bertanding di tingkat internasional. sehingga ini (robot) murni dibuat ulang,” Kata Wikan.
“Kami memiliki PR yang tidak ringan, yakni bagaimana membawa peralatan dan juga robot di dalam pesawat supaya robot dapat sampai dan digunakan dengan baik di sana. nantinya, kami akan didampingi oleh 3 perwakilan dari Dikti. tentunya doa merupakan satu kekuatan yang luar biasa bagi kesuksesan adik-adik,” tambahnya.