Pengumuman PKM lolos didanai telah dikeluarkan Kemenristekdikti pada tanggal 3 April 2018 lalu. Dalam pengumuman tersebut sebanyak 227 tim PKM UGM berhasil lolos dan menjadikan UGM sebagai universitas dengan tim terbanyak nasional yang lolos didanai. Sebagai salah satu bentuk dukungan UGM untuk ke-227 tim PKM lolos didanai, Ditmawa UGM bersama dengan tim PKM Center mengadakan Konsolidasi Awal Penerima Hibah PKM 2018. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat, 13 April 2018 lalu di Ruang Bulaksumur, University Club UGM.
Acara konsolidasi ini bertujuan untuk memberikan pengarahan pada para mahasiswa yang timnya telah berhasil lolos didanai. Pada kesempatan ini, melalui sambutannya Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. mengajak para mahasiswa untuk dapat menjalankan strategi yang telah disusun oleh dosen pembimbing sehingga UGM dapat berhasil menjuarai PIMNAS 2018 yang tahun ini akan dilaksanakan di Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, UGM akan berupaya maksimal membantu memfasilitasi mahasiswa, baik dalam perizinan peminjaman laboraturium, pertemuan dengan dosen, maupun hal-hal teknis lainnya. “Universitas akan berupaya menyiapkan dana perangsang untuk lebih menyemangati tim PKM UGM sebagai pengganti dana transport dan akomodasi,” ujar Panut.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM, Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M. Agr., juga menambahkan bahwa mahasiswa harus meningkatkan militansi untuk menjuarai semua event. Pasalnya, beberapa kali UGM mengalami penurunan saat PIMNAS diadakan di Yogyakarta. Sebagai tim lolos didanai terbanyak nasional, UGM harus dapat merebut kembali gelar juara umum yang sudah sempat terlepas dari genggaman.
Sebagai langkah awal, tim yang lolos tersebut harus segera menghubungi dosen pendamping atau pembimbing serta melakukan koordinasi tim untuk merencanakan pelaksanaan program. “Sesegera mungkin rencakan pelaksanaan, terutama untuk antri laboraturium dan juga pemesanan bahan-bahan langka yang harus segera dilakukan. ketika menemui masalah, harus segera diselesaikan dan dicatat beserta dengan solusinya,” pesan Dr. Ir. Endy Suwondo, DEA., dosen pembina PKM UGM.
Dalam menghadapi monitoring dan evaluasi (monev), Endy menyampaikan bahwa setiap tim harus menyiapkan tayangan presentasi sejak monev I dengan baik. Ketika menyampaikan presentasi pun harus jujur mengatakan perkembangan dan masalah yang dihadapi, jangan terlalu defensif dengan pemonev saat monev. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan menjawab pertanyaan dengan santai. Selain itu, Endy juga menekankan pada setiap tim untuk mentaati aturan administratif dan tidak mengulang kesalahan-kesalahan administratif di tahun sebelumnya.
Dosen Pembina lain yang juga hadir saat itu, Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, mengatakan bahwa meskipun UGM merupakan tim terbanyak yang lolos didanai, namun kenyataannya UGM masih saja kalah dari universitas lain di ajang PIMNAS. Hal tersebut dirasa karna masih kurangnya keseriusan dalam usaha yang dilakukan. “Sekarang kita harus bersatu, komunikasi satu komando. Tim PKM akan dibagi dalam kelompok-kelompok dan dibuatkan Whatss App group yang isinya mahasiswa didanai, pembimbing, pembina dan PKM Center. Semua informasi dari ditmawa dan UGM akan disampaikan melalui grup tersebut. Dengan begitu pengawasan menjadi lebih melekat, sehingga akan terdeteksi aktivitas tim melalui grup tersebut. Jangan sampai Gajah kalah di rumahnya sendiri,” pungkas Ani. (krm/hwj)
Unduh materi dengan cara login terlebih dahulu menggunakan akun SSO (email) UGM.