Tanggal 2 Mei merupakan Hari Pendidikan Nasional yang menjadi sebuah peringatan untuk mengenang perjuangan dan jasa besar Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, serta para pahlawan nasional di bidang pendidikan. Dalam rangka peringatan Hardiknas, UGM memberikan penghargaan kepada 12 mahasiswa UGM berprestasi sebagai bentuk apresiasi pada upacara Peringatan Hardiknas 2018, di halaman Gedung Pusat UGM, Rabu (2/5). Penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang telah menjuarai kompetisi baik ditingkat nasional maupun internasional. Upacara Hardiknas diikuti unsur pimpinan universitas dan fakultas, tenaga pendidik, dan kependidikan serta mahasiswa.
“Menghadapi revolusi industri, kemenristekdikti telah menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab kebutuhan di era ini. Salah satunya adalah program pendidikan jarak jauh (PJJ) dan dalam waktu dekat akan mengeluarkan permenristekdikti yang akan mendukung pelaksanaan kebijakan ini. Salah satu implementasi dari kebijakan ini adalah pembangunan univesitas siber,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, di halaman Gedung Pusat UGM.
Dalam kesempatan ini, Panut yang bertindak sebagai pembina upacara mengataka bahwa pendidikan tinggi kedepan akan menawarkan banyak model pembelajaran, diantaranya face to face, online learning, hingga blended learning. Tidak dipungkiri, saat ini pendidikan sudah mengarah pada online learning meski disisi lain todak sedikit perguruan tinggi yang masih terkendala infrastruktur. Kedepan, pengembangan pjj diharapkan mampu meninkatkan akses masy dalam menmpuh jenjangpendidikan tinggi berkualitas secara signifikan.
Kemeristekdikti secara khusus mengangkat subtema hardiknas tahun ini “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia”. Tema tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan tinggi Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dirasa terus bertambah banyak, baik jenisnya maupun substansinya. Harapan ini dapat diwujudkan oleh para ahli dibidang masing-masing. Semakin banyak sumber daya berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, semakin banyak solusi yang dapat diberikan pada masyakarat. Kemeristekdikti melakukan perbaikan program untuk mengikatkan kualitas sumber daya manusia seperti meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, Panut juga menjelaskan bahwa UGM terus meningkatkan kualitas untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat serta berperan aktif menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. “Hal ini kita lakukan terus menerus sebagai pelaksanaan terhadap kontribusi pembangunan nasional dan bekerja untuk kemanusiaan dengan dilandaskan oleh nilai-nilai keugm-an.”
Upaya strategis dan operasional yang dilakukan UGM menuju world class university antara lain, memperbaiki rasio dosen mahasiswa, meningkatkan program internasionalisasi, meningkatkan jumlah dosen dengan gelar doktor, dan memperbanyak kolaborasi riset dengan industri dan mitra lainnya.
“ Untuk mewujudkan semua cita-cita tersebut kita harus bekerja lebih keras dan konsisten serta berkolabirasi baik internal maupun eksternal,” pungkasnya.