Berakhirnya Pimnas 31 tidak lantas menjadikan UGM patut berleha-leha. Ini adalah langkah awal perjuangan untuk mempertahankan gelar juara umum di Pimnas selanjutnya. Maka dari itu, Direktorat Kemahasiswaan melalui Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa menggelar Roadshow Sosialisasi PKM 5 Bidang untuk menggemakan kembali kegiatan PKM di kalangan mahasiswa UGM.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen UGM mengawal mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan para mahasiswa dapat memahami apa itu PKM dan mengerti tata cara penyusunan proposal sesuai dengan aturan yang tertera pada buku panduan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17, 18, 19, dan 24 September 2018 di lima fakultas di awali dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, kemudian Fakultas Teknik, Fakultas Filsafat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan berakhir di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Mahasiswa bebas memilih jadwal sosialisasi dengan mengisi laman pendaftaran daring terlebih dahulu. Melihat banyaknya jumlah mahasiswa yang hadir di tiap sesinya, kegiatan PKM terbukti masih menjadi primadona yang menarik di kalangan mahasiswa UGM.
Dr. Ir. Endy Suwondo, DEA. menekankan pentingnya menaati aturan yang tertera di buku panduan yang telah dikeluarkan oleh Kemenristekdikti. Meski terlihat sepele, namun nyatanya penilian administrasi merupakan suatu yang fatal apabila tidak ditaati. Sesuai dengan salah satu tujuan Kemenristekdikti, penyelenggaraan PKM adalah untuk menjadikan mahasiswa yang taat pada aturan.
“Jangan pernah meremehkan aturan administrasi. Apabila terdapat kesalahan kecil mengenai administrasi maka reviewer tidak akan mau lagi membaca proposal PKM walaupun memiliki judul dan ide yang bagus,” tutur Endy.
Permasalahan yang selalu terjadi pada mahasiswa UGM setiap tahunnya adalah kebiasaan mahasiswa yang membuat proposal dengan mengacu pada kakak tingkat di tahun sebelumnya dan mengabaikan aturan yang ada di buku panduan. Hal tersebut akhirnya menimbulkan banyak kesalahan administrasi sehingga gagal pada saat seleksi oleh reviewer.
Dr. Hayatul Cholsi, S.S., M. Hum. menambahkan bahwa penyesuaian antara tema proposal dengan bidang keilmuan juga tidak kalah penting. Kesesuaian dua hal tersebut akan menjadi salah satu faktor yang meloloskan proposal. “Oleh karna itu, jangan merasa minder dengan bidang keilmuan Anda. Itulah gunanya kolaborasi bidang keilmuan dalam PKM ini,” katanya.
Menurutnya salah satu keunggulan yang dimiliki UGM adalah banyaknya bidang keilmuan sehingga memudahkan mahasiswa untuk melakukan kolaborasi lintas jurusan. Ia mengajak mahasiswa untuk lebih berperan aktif menggali potensi yang ada di tiap bidang untuk membuat sebuah inovasi baru dalam PKM ini.