UGM baru saja mengulang kembali sejarah lama sebagai peraih juara umum dalam ajang Pimnas 31 lalu. Hasil yang diraih UGM tersebut tak lepas dari campur tangan para dosen pendamping dan dosen pembina yang setia mendampingi dan membimbing para mahasiswa tim PKM. Untuk mengulang kesukses tersebut di tahun selanjutnya, UGM melaui Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) Program Kreativitas Mahasiswa bagi dosen pendamping. Acara ini dilaksanakan pada 22 – 23 September 2018 di hotel The Sunan, Solo.
Tujuan dilaksanakannya TOT ini adalah untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pembinaan dosen pendamping kepada mahasiswa yang akan mengikuti PKM di tiap fakultas. Pembinaan oleh dosen pendamping fakultas sangat penting untuk terus mempertahankan prestasi UGM sebagai Juara Umum Pimnas di PKM tahun 2019.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Agus Hartono, S.E., M.Ec.Dev., mengatakan TOT Pembina PKM adalah langkah awal yang dapat diupayakan oleh UGM untuk mempertahankan gelar juara umum di Pimnas tahun 2019. “Harapannya, nanti bisa memberikan bimbingan pada mahasiswa sebagai dosen pembimbing sekaligus dosen pembina di fakultas masing-masing,” ujarnya.
Pada rangkaian kegiatan TOT ini diisi dengan materi pemahaman serta tata kelola tentang PKM dan PIMNAS, kemudian dilanjutkan dengan materi seputar PKM 5 karya tulis (PKM-AI dan PKM-GT) dan PKM 5 bidang (PKM-K, PKM-KC, PKM-M, PKM-PE, PKM-PSH, dan PKM-T).
Prof. Ir. Jamasri, Ph.D mengatakan bahwa PKM merupakan program untuk memupuk dan menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa sebagai upaya Kemenristekdikti untuk meningkatkan mutu mahasiswa di Perguruan Tinggi. “Melalui PKM ini kelak diharapkan mahasiswa dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu,” tuturnya.
Selanjutnya Jamasri menjelaskan mengenai relevansi PKM dengan akademik. Melalui kegiatan PKM ini mahasiswa dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan leadership dan softskill serta membiasakan mahasiswa untuk berfikir kritis terhadapat permasalahan yang ada di lingkungannya.
Menurut Jamasri, untuk mengembangkan PKM di UGM dapat dilakukan melalui cara-cara pendekatan yang dilakukan pada dosen pendamping, mahasiswa, dan kurikulum. “melalui 3 hal ini maka akan ada kesinambungan dalam strategi pengembangan PKM, sehingga usaha yang dilakukan akan optimal dan tepat sasaran,” tambahnya.
Peran dosen pendamping dinilai sangat penting dalam mengarahkan mahasiswa agar PKM dilaksanakan sesuai dengan yang tertulis dengan proposal. “Selain itu, dosen pendamping juga sebagai pemantau hasil pelaksanaan PKM secara berkala, sehingga dapat menghindari kesalahan di akhir kegiatan,” imbuhnya.