Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti biasanya akan cukup padat di akhir tahun seperti saat ini. Salah satu kompetisi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah kompetisi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GemasTIK) ke-11 di Institut Teknologi Surabaya pada 1-3 November 2018 yang akan diikuti oleh tim Komatik, dan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2018 yang direncanakan akan diikuti oleh Tim Gamaforce berlangsung di Lanud TNI-AU Pangeran M Bun Yamin di Menggala Lampung oleh Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) pada 5-10 November mendatang.
Tim Komatik akan mengirimkan 14 tim dari 8 kategori pada GemasTIK kali ini. Segala sesuatu telah mereka persiapkan dengan baik, mulai dari review proposal hingga melaksanakan dua kali pertemuan bootcamp di rumah dinas f11, Bulaksumur. Selama pelaksanaan bootcamp, setiap tim akan melakukan simulasi presentasi di hadapan dosen reviewer seperti saat kompetisi yang sesungguhnya.
Suherman S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Subdirektorat Kemahasiswaan mengatakan bahwa bootcamp merupakan tahap persiapan yang penting untuk dilakukan mengingat selama ini tim Komatik masih belum terbiasa untuk melakukan presentasi di hadapan dewan juri. “Dari bootcamp ini juga, setiap tim dapat menimbang kembali masukan-masukan dari dosen reviewer supaya hasil presentasinya dapat lebih maksimal,” ujarnya.
Sementara Joseph Putra Nararia mengatakan kesiapan timnya untuk mengikuti KRTI esok. Gamaforce telah melakukan segala persiapan dari jauh-jauh hari. “Setelah melalui persiapan demi persiapan, kami dqpat menyampaikan bahwa tim kami sudah siap untuk berlomba,” ujar Ketua Tim Gamaforce tersebut.
Sementara itu, Gamaforce tahun ini akan menurunkan 4 robot terbang, yaitu Rasayana Racing Plane, Khageswara, Fiachra Aeromapper, serta Gadjah Mada Fighting Copter. Keempat robot akan dilombakan dalam 4 divisi, yaitu divisi Racing Plane (RP) sebagai entry level, divisi Fixed-Wing (FW) sebagai middle level dan real application, divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL) sebagai advanced level untuk pengembangan teknologi, dan divisi Technology Development (TD) sebagai konsep pengembangan teknologi pesawat tanpa awak.
“Saya mengapresiasi kerja keras kedua tim dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Semoga tahun ini kita bisa kembali meraih juara umum dan mengharumkan nama baik UGM,” ucap Djagal sebelum melepas kontingen para mahasiswa.