Pada Selasa (19/03), Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng secara resmi melepas Tim Semar dan Tim Chem E-Car UGM untuk berlaga dalam kompetisi bergengsi. Tim Semar akan berkompetisi dalam Shell Eco Marathon Asia pada 28 April-2 Mei 2019 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Sementara itu, Tim Chem E-Car UGM akan berlaga dalam 8th International Chem E-Car Competition (ICECC) pada 21-25 Maret 2019 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya dan 14th Malaysia Chem E-Car Competiton (MCECC) 2019 di UniKL Micet Alor Gajah, Melaka.
Tim Semar akan mempertandingkan 2 mobil kebanggaan mereka yaitu Semar Urban 3.1 pada kategori Urban Internal Combustion Engine (ICE) dan Semar Proto 2.0 pada kategori Prototype Electric. Wildan Chairuzzein, Ketua Tim Semar, mengatakan, “Mobil tersebut pertama kali dikembangkan untuk Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) pada November 2018. Setelah meraih juara tiga pada kompetisi tersebut, kami terus melakukan evaluasi dan perbaikan.”
Berbeda dengan tahun lalu, kedua mobil memiliki berat yang lebih ringan dan coefficient of drag yang lebih rendah sehingga hambatan udara menjadi minimal. Selain itu, Semar Urban 3.1 memiliki kapasitas engine yang lebih kecil yaitu 110 cc, dibanding sebelumnya 125 cc serta Semar Proto 2.0 menggunakan daya 250 W, dibanding daya sebelumnya 1 KW.
“Kami sangat yakin dapat meraih juara 1 kategori Urban ICE, juara 1 kategori Prototype Electric, dan juara 1 Drivers’ World Championship Regional Asia,” imbuh Wildan.
Sementara itu, untuk bertanding di ICECC, Tim Chem E-Car UGM mengembangkan 2 mobil mini jenis volta yaitu Reactics Akasha dan Reactics Garuda. Tim yang beranggotakan 9 orang tersebut akan mengikuti 4 kategori lomba yaitu Race Competition, Presentation Competition, Design & Concept Competition, dan Video Profile Competition.
Pada MECC, Tim Chem E-Car UGM akan mengirimkan 2 mobil mini bertenaga gas bertekanan yaitu Reactics Sembrani dan Reactics Rahwana. Kedua mobil tersebut akan dilombakan pada kategori Race Competition dan Poster Competition.
Menurut Rabih Katon Dwicahyo, Manajer Teknis Tim Chem E-Car UGM, berbeda dengan lomba prototipe mobil pada umumnya, pada kompetisi tersebut bukanlah kecepatan yang dinilai melainkan keakuratan mobil untuk berhenti pada jarak yang sudah ditetapkan. Keempat mobil tersebut sudah dikembangkan sejak bulan September 2018. Tim Chem E-Car UGM selalu melakukan eksplorasi terkait bahan baku yang potensial untuk digunakan sebagai reaksi dan katalis.
“Peluang meraih juara tentu sangat terbuka, apalagi pada tahun lalu Tim Reactics berhasil meraih juara 2 dan 4 di Surabaya, dan juara 2 di Malaysia. Kami juga sudah beberapa kali melakukan simulasi pelaksanaan lomba di selasar KPFT sehingga tim siap pada hari-H,” tutur Rizky Alif, Ketua Tim Chem E-Car UGM.