Februari lalu, Ditjen Belmawa Kemenristekdikti 2019 merilis edaran dan panduan Kompetisi Bidang Ilmu Bisnis dan Manajemen (KBMK) 2019. Tidak hanya mengevaluasi kemampuan akademik dan nalar mahasiswa, adanya KBMK juga merupakan upaya untuk membentuk kemitraan antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha. Pada Jumat (22/03), Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa mengadakan Sosialisasi KBMK 2019 di Auditorium Djarum Foundation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
“Kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengakomodasi kreativitas mahasiswa di bidang ilmu sosial khususnya bisnis, manajemen, dan keuangan. Meskipun begitu, salah satu cabang lomba menuntut adanya pemanfaatan teknologi sehingga diperlukan kolaborasi dengan departemen lain seperti teknik dan MIPA,” ujar Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D., Kepala Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, dalam pembukaan acara tersebut.
Acara tersebut menghadirkan 2 narasumber yang mengupas panduan lomba yaitu Choirunnisa Arifa, S.E., M.Sc., Ph.D. dan Dr. C. Budi Santoso, M.Bus. Kompetisi yang terbilang baru ini mempertandingkan 4 cabang lomba yaitu perencanaan bisnis dengan aspek pemanfaatan teknologi, analisis kasus bidang pemasaran, riset investasi, dan audit investigatif.
“Walaupun ketua diwajibkan dari bidang ekonomi dan bisnis, tetapi tidak menutup adanya kolaborasi dari bidang lain. Pada cabang analisis kasus bidang pemasaran, aspek teknologi juga perlu dibahas,” tutur Choirunnisa.
Rangkaian perlombaan memang cukup panjang yang dimulai dengan seleksi administratif dimana setiap perguruan tinggi mengirimkan maksimal 4 kelompok untuk setiap cabang lomba, dilanjutkan dengan tahap seleksi karya tingkat universitas. Peserta yang mewakili universitas akan bersaing di babak penyisihan nasional, babak final, hingga babak grand final.