Tim Debat UGM secara absah melaju ke Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Nasional. Bersaing dengan 21 tim lain, tim itu sukses rebut juara satu dalam Seleksi Tingkat LLDIKTI Wilayah V pada 23-25 April 2019 lalu di Hotel Griya Persada, Kaliurang.
Tim Debat UGM terdiri atas 3 pendebat yaitu Muhammad Rafly Rizky Prayoga (Fakultas Hukum), Muhammad Zufar Farhan Zuhdi (Fakultas Isipol), Astrid Ningtyas Febriyanti (Fakultas Isipol) dan 1 juri institusi, Priestha Zara Yenni Wijaya (Fakultas MIPA). Predikat best speaker atau pembicara terbaik pertama juga berhasil diraih Zuhdi, sedangkan Rafly menjadi pembicara terbaik ketiga.
Dalam kompetisi itu, juri institusi wajib mengikuti seminar penjurian dan akreditasi juri untuk menentukan statusnya. Priestha yang dikirim sebagai juri institusi berhasil mendapatkan akreditasi dan menjadi juri terbaik.
“Kesannya senang sekali, apalagi di final kami merasa tampil cukup baik sebagai tim oposisi dalam mosi ‘Dewan ini tidak akan menerima kembali mantan simpatisan organisasi terorisme’. Kami berhasil mengalahkan UNY dengan skor mutlak 7-0,” ujar Zuhdi.
Zuhdi mengutarakan bahwa sistem debat yang digunakan dalam kompetisi itu ialah Sistem Parlemen Asia, dimana dua tim berlawanan dan berposisi sebagai pemerintah atau oposisi. Proses seleksi tidak gampang karena terdiri atas beberapa babak yaitu babak penyisihan, babak perempat final, babak semifinal, dan babak final.
Semenjak lolos seleksi internal UGM, terang Zuhdi, mereka sudah melakukan pelatihan selama sebulan. Beragam latihan mereka lakukan seperti riset topik terkini, sparring atau latihan tanding debat dengan anggota English Debating Society UGM, hingga bertanding dalam kompetisi debat tingkat regional dan nasional.
“Harapannya, kita berhasil menjadi juara 1 dan menjadi pembicara terbaik di KDMI Tingkat Nasional pada bulan Juli nanti,” tutup Zuhdi.