Acara pelepasan Arjuna TMO EV UGM dan Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) digelar pada Kamis lalu (15/08) di Balairung UGM. Acara itu dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas, dosen pembina, dan jajaran sponsor.
Arjuna TMO EV UGM akan kembali berlaga dalam Formula Student SAE Japan. Kompetisi prestisius itu akan diselenggarakan pada tanggal 27-31 Agustus 2019 mendatang di ECOPA Stadium, Shizouka Prefecture, Jepang.
“Tahun ini merupakan tahun kedua bagi kami, setelah sebelumnya vakum selama satu tahun. Besar harapan kami untuk terus mengembangkan mobil listrik yang dapat menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional,” papar Ketua Tim Arjuna, Ariestyan Darmawan.
Ariestyan mengungkapkan bahwa Arjuna merupakan mobil balap pertama dari Indonesia yang mengikuti kelas electric vehicle dalam FSAE Japan 2017. Pada tahun itu, Tim Arjuna telah menorehkan prestasi membanggakan yaitu Best Presentation for Overseas Participants dan 2nd Best Overall Result in ASEAN Participants.
Pada tahun ini, mereka akan mengirimkan mobil Arjuna E24 pada cabang yang sama. Mobil itu akan bersaing dengan 25 tim lain yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Sementara itu, GMAT juga siap meluncurkan karyanya dalam Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia – Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Komurindo-Kombat) 2019 tanggal 23-25 Agustus 2019 mendatang di Pantai Santolo, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Kompetisi itu diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Untuk mengikuti Komurindo-Kombat 2019, GMAT telah lolos dua tahap seleksi awal. Tim yang terdiri dari 48 mahasiswa itu akan berlaga pada final perlombaan dengan mengerahkan 3 divisi yaitu Divisi Ugrasena pada cabang lomba Wahana dan Sistem Kendali, Divisi Gathotkaca pada cabang lomba Muatan Roket, dan Divisi Maheswara pada cabang lomba Muatan Balon Atmosfer.
Direktur Kemahasiswaan, Dr. R. Suharyadi, M.Sc. berharap Arjuna TMO EV UGM dan GMAT meraih hasil terbaik pada kompetisi yang diikuti. Ia kemudian secara resmi melepas kedua komunitas kreatif itu.
“Jadilah duta UGM yang membanggakan. Jangan berhenti berlatih karena teknologi itu berlari, orang yang mampu berlari cepat yang mampu menaklukannya, kalian adalah bagian dari pelari cepat itu,” ujar Suharyadi. (krm/nfs)