Sore itu (7/10), Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc. melepas Tim Gamantaray berlomba di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN). Kontes itu akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 10-13 Oktober 2019 mendatang.
“Kuncinya yang kesatu adalah kompak. Kemudian yang kedua, tunjukanlah kalian memang layak. Sebagai duta UGM, kalian harus santun ketika menang ataupun kalah,” ujar Direktur Kemahasiswaan UGM.
Sebagai mahasiswa dari universitas yang besar dan universitas terbaik di bidang kemahasiswaan, Suharyadi berpesan agar Tim Gamantaray memenangkan lomba secara fair. Suharyadi juga mengharapkan Tim Gamantaray tidak hanya mengejar medali, tetapi juga dapat benar-benar kontribusi dalam perkembangan teknologi perkapalan di Indonesia.
Kompetisi ini menantang mahasiswa untuk mendesain badan kapal yang baik dari segi performa dan manuver. Selain itu, mahasiswa dituntut untuk membuat sistem penggerak dan sistem navigasi yang handal dengan memperhatikan keselarasan faktor teknis lainnya (engine matching).
“Terdapat tiga kategori yang akan dilombakan di KKCTBN. Alhamdulillah Tim Gamantaray lolos dalam semua kategori yaitu Safinah One di kategori Autonomous Surface Vehicle (ASV), Gamanave di kategori Eletric Remote Control (ERC), dan Jayamahe di kategori Fuel Engine Remote Control (FERC),” ujar Kamigama Tangi, Ketua Tim Gamantaray.
Kapal Gamanave merupakan kapal yang digerakkan dengan menggunakan remote control, sedangkan Safinah One digerakkan melalui piranti lunak elektronik otomatis atau sensor warna. Adapun Kapal Jayamahe adalah kapal cepat yang menggunakan mesin berbahan bakar bensin dan dikendalikan dengan remote control. Ketiganya ditantang untuk menyelesaikan misi pada lintasan yang telah ditetapkan.
Karena tahun lalu Kapal Safinah One sukses membawa pulang medali emas, tahun ini Tim Gamantaray optimis untuk meraih kembali medali emas pada kategori ASV. Tim Gamantaray juga menargetkan untuk mendapat medali pada kategori lainnya. (krm/nfs)