Jumat itu (4/10), Gadjah Mada Flying Object Research Center (Gamaforce) menorehkan sejarah hebat. Gamaforce menjadi Juara Umum Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) yang kelima kalinya. Kontes itu berlangsung pada 1-5 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur.
“Bahagia sekaligus syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kami tidak menyangka akan mendapatkan gelar juara umum untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut. Perasaan saat mengangkat piala juara umum disana itu priceless,” tutur Dhiya Ulhaq Zhorif Cavell selaku Ketua Gamaforce.
Gelar juara umum diraih setelah Gamaforce memborong 5 gelar dari divisi-divisi andalannya. Divisi Gadjah Mada Fighting Copter di kategori Vertical Take-off and Landing (VTOL) berhasil meraih juara 2.
Di kategori technology development, Divisi Khageswara meraih 3 gelar antara lain Juara 1 Flight Controller Development, Juara 1 Propulsion System Development, dan Juara 3 Airframe Innovation.
“Pada kategori airframe innovation, Divisi Khageswara berfokus pada airframe configuration, material, dan manufaktur. Kami membuat bionic bird dengan prinsip terbang flapping wing yang mengadaptasi cara terbang burung. Pesawat model seperti ini kelak dapat berfungsi sebagai pengintai dalam kegiatan militer,” papar Cavell.
Tak hanya itu, Divisi Fiachra di kategori Fixed Wing juga mendapat penghargaan sebagai tim dengan respon terbaik. Penghargaan itu, imbuh Cavell, didapat karena pesawat Fiachra tetap memiliki respon yang tanggap meskipun mengalami kendala saat terbang. Disamping itu, Divisi Fiachra menduduki peringkat kelima dengan perolehan poin yang cukup baik sebesar 55.
Kemenangan ini mengukuhkan posisi UGM sebagai juara bertahan dalam Kontes Robot Terbang Indonesia secara berturut-turut sejak tahun 2015-2019. Dengan jargon ‘jagat saksana dirga’, Gamaforce bertekad untuk selalu mengembangkan riset teknologi dirgantara dan menjuarai lebih banyak lomba di kancah nasional dan internasional. (krm/nfs)