Tim Mobil Listrik UGM “Yacaranda” kembali berjuang dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia. Jumat (8/11), Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc. secara langsung melepas Yacaranda untuk berlaga dalam KMLI yang akan berlangsung pada 14-16 November 2019 di Politeknik Negeri Bandung.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., berpesan supaya Tim Yacaranda menjaga sportifitas dan kekompakan selama perlombaan. Ia juga berharap perjuangan Tim Yacaranda di Bandung nanti akan berjalan lancar.
“Semoga setelah berlomba nanti, Anda tetap dapat berperan dalam perkembangan mobil listrik Indonesia,” harap Suharyadi.
Selaku Ketua Yacaranda, Syamsul Ma’arif mengungkapkan bahwa persiapan sudah mereka lakukan sejak bulan Januari 2019. Persiapan dimulai dari design, manufactur, assembly, hingga trial & error.
“Pada tahun 2019 ini, kami berhasil merancang sekaligus merealisasikan mobil ketiga kami yaitu Super Sekip EV-3. Perbedaan yang mencolok dibandingkan generasi pendahulunya adalah pada sumber energi yang digunakan dimana EV-3 ini menggunakan sumber energi dari baterai Lithium Titanate Oxide (LTO). Baterai LTO dapat bertahan dalam suhu -20° C hingga 80° C,” ujar Syamsul.
Perbedaan lainnya terletak pada sistem monitoring yang berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini mempermudah akses dan pemantauan kondisi tegangan baterai, suhu controller, suhu baterai, dan kecepatan mobil oleh siapa saja melalui smartphone.
“Dengan persiapan dan strategi yang matang, juga kerja keras, kami berharap besar bisa menjadi juara umum pada KMLI tahun ini. Tapi diluar itu semua, goal utama kami adalah pembelajaran. Ilmu yang kami dapat di bangku kuliah semaksimal mungkin kami terapkan khususnya dalam pengembangan otomotif dan energi di Indonesia,” harap Syamsul. (krm/nfs)