Jumat (5/6), Tim Esports UGM kembali mengharumkan nama UGM. Tim Esports UGM meraih juara 3 cabang Mobile Legends: Bang-Bang pada babak final turnamen PVP Esports Campus Community Championships Indonesia 2020. Raihan itu didapatkan usai bertanding secara daring dengan tim dari Universitas Udayana dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Tim Esports UGM beranggotakan Yoga Bayu Kusuma (Sekolah Vokasi), Tommy Nugroho (Fakultas Ilmu Budaya), Muhammad Amridhan Mahdi (FMIPA), Fakhri Gigih Saktiatama (Fakultas Kehutanan), dan Fahmi Ali Muhdhor (Fakultas Teknik). Yoga Bayu sendiri masih merasa kurang puas dengan raihan ini. Ia mengungkapkan bahwa performa permainan terdampak karena minimnya interaksi dan aktivitas bermain akibat adanya pandemi. Sebab selama pandemi, kelimanya terpaksa harus bermain secara berjauhan, pun dengan kesibukannya masing-masing.
“Di satu sisi puas karena masih bisa juara 3 di turnamen nasional antarkampus. Namun di sisi lain, belum puas juga, karena merasa belum memberikan yang terbaik buat UGM,” kata Yoga Bayu Kusuma selaku kapten tim.
Ada cerita unik lain dari tim ini selama mengikuti kompetisi ini. Tommy Nugroho selaku midlaner dari tim ini melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran setiap sebelum memulai pertandingan. Ia ingin menunjukan bahwa menjadi seorang gamer tidak melulu berasosiasi dengan hal buruk, seperti lupa dengan kewajiban ibadahnya.
PVP Esports Campus Community Championship Indonesia 2020 merupakan turnamen kualifikasi antarkampus di Indonesia yang diselenggarakan oleh perusahaan gim terkemuka, Dunia Games. Tim yang menjadi jawara pertama pada masing-masing cabang lomba layak mewakili Indonesia untuk bertanding di turnamen kancah ASEAN. Selain Mobile Legends: Bang-Bang, turnamen ini juga mempertandingkan PUBG Mobile dan DotA 2. Akan tetapi pada turnamen ini, UGM hanya berkesempatan untuk menembus cabang lomba Mobile Legends: Bang-Bang.
Mobile Legends: Bang-bang sendiri merupakan game mobile yang tak jarang diadakan di turnamen esports. Pola permainannya adiktif dan membutuhkan strategi dari lima orang pemain yang saling bekerja sama demi menghancurkan markas tim lawan.
“Kali ini, UGM memang baru dapat mengirimkan tim untuk Mobile Legends saja. Itu pun belum maksimal. Saya harap, esports UGM kedepannya dapat lebih berdaya dan diberdayakan, terutama bagi teman-teman pengurus, semoga bisa lebih maksimal dalam membina teman-teman kontingen,” pungkas Yoga Bayu. (krm/nfs)