Tim UGM yang diketuai Adji Saiddinullah (Pembangunan Wilayah Angkatan 2019), dan beranggotakan Fahar Yazid Izdihar (Teknologi Industri Pertanian Angkatan 2019) dan Muhammad Navi Nugraha (Teknologi Rekayasa Internet Angkatan 2019) berhasil meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Online Tingkat Nasional (LKTIM-OTN) 2020 bidang Ekonomi dan Pembangunan.
LKTIM-OTN 2020 yang diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya ini mengusung tema “Indonesia Berjuang Melawan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)”. Pada babak penyisihan, tim UGM harus bertanding bersama 46 tim. Kemudian pada tahap final yang berlangsung pada 24-28 Agustus 2020 secara daring, 10 tim terpilih melakukan presentasi melalui rekaman video.
Adji bersama timnya memenangkan kompetisi ini dengan mengusung ide “Tebing Breksi Mixed Tourism sebagai Strategi Pengelolaan Wisata Tebing Breksi di Masa dan Pasca Pandemi COVID-19” dibawah bimbingan Dr. Estuning Tyas Wulan Mei, M.Sc, Dosen Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi UGM. Ide ini dinilai oleh juri memiliki konsep yang unik, tepat, dan memberikan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat.
“Ide ini berangkat dari kepedulian kami bersama untuk mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus permasalahan akibat pandemi COVID-19 yang telah melumpuhkan perekonomian warga di kawasan Tebing Breksi. Dengan adanya penerapan new normal di kawasan ini, menjadi peluang dan momentum pengembangan kualitas lingkungan sekaligus peningkatan perekonomian warga dengan tetap mengutamakan protokol pencegahan COVID-19. Oleh karena itu, di sini kami menggagas konsep mixed tourism dalam pengelolaan wisata Tebing Breksi,” ujar Adji selaku ketua kelompok.
Konsep mixed tourism yang digagas oleh tim ini merupakan konsep wisata dengan menggabungkan antara bentuk wisata onsite tourism dan virtual tourism. Dari dua bentuk wisata ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kriteria dan tiap-tiap kriteria memiliki beberapa indikator yang telah disesuaikan dengan kondisi terkini lingkungan dan perekonomian warga di masa pandemi COVID-19.
“Alhamdulilah, harapannya gagasan kami dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam pembuatan strategi dan kebijakan yang tepat mengenai upaya peningkatan ekonomi masyarakat yang bergantung dengan aktivitas wisata di kawasan Tebing Breksi atau kawasan pariwisata lain yang memiliki karakteristik yang sama pada masa dan pasca pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan protokol pencegahan COVID-19,” tutup Adji.