Mahasiswa UGM kembali meraih prestasi tingkat internasional. Prestasi tersebut diraih berkat usaha 3 mahasiswa UGM pada ajang International Mathematics Competition (IMC) 2018. Kompetisi IMC 2018 diselenggarakan oleh University College London dan memilih American University in Bulgaria sebagai tuan rumah IMC ke-25 . IMC 2018 merupakan kompetisi tahunan bidang matematika yang bisa diikuti mahasiswa baik dari perwakilan negara, universitas, maupun individu dari berbagai negara. Para mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini ditantang untuk menyelesaikan persoalan mengenai aljabar, analisis (real dan kompleks), geometri, dan kombinatorik.
Monitoring dan Evaluasi (MONEV) PKM 2018 oleh Kemenristekdikti baru saja berakhir setelah resmi dibuka pada hari Senin (16/7) lalu. MONEV eksternal ini akan berlangsung selama 3 hari, terhitung hari Senin kemarin hingga hari Rabu (17/7). Bertempat di Fakultas Psikologi UGM, sebanyak 227 tim PKM didanai UGM akan mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan para reviewer. Selain UGM, ada 3 tim dari universitas lain yang juga turut serta dalam MONEV eksternal ini. Ketiga universitas tersebut adalah Universitas Ahmad Dahlan sebanyak 8 tim, Universitas Atma Jaya sebanyak 1 tim, dan Universitas Sanata Dharma sebanyak 14 tim.
Are you 18-30 and taking part in activities to fight climate change? Send a 3 minute video for a chance to be a youth reporter at the UN Climate Change Conference in Poland in December. For more information please click here
https://unfccc.int/news/2018-global-youth-climate-video-competition-open-for-applications
Lebah merupakan serangga kecil dengan berbagai manfaat terutama madunya. Ternyata lebah memiliki berbagai produk lain yang juga tidak kalah bermanfaat dari madu, seperti propolis, bees wax, bee pollen, dan bee venom. Bee venom merupakan racun yang dikeluarkan lebah ketika menyengat. Sengat lebah merupakan bentuk perlindungan diri lebah yang cukup ditakuti. Apabila terkena sengat lebah, tubuh akan menjadi bengkak dan rasanya sakit. Namun siapa sangka, sengat lebah ini ternyata bisa juga dijadikan obat. Hal inilah yang dikembangkan oleh 3 mahasiswa UGM di bawah bimbingan Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Urfa Tabtila dan Swastiana Eka Yunita dari Fakultas Kedokteran Gigi serta Muhammad Abil Pratama dari Fakultas Peternakan.