• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Ditmawa
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa
Direktorat Kemahasiswaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sambutan Direktur
    • Profil
    • Hubungi Kami
    • Agenda Kegiatan
  • Kabar Prestasi
  • SANG JUARA UGM
    • SANG JUARA UGM 2025
    • SANG JUARA UGM 2024
    • SANG JUARA UGM 2023
    • SANG JUARA UGM 2022
    • SANG JUARA UGM 2021
    • SANG JUARA UGM 2020
    • SANG JUARA UGM 2019
    • SANG JUARA UGM 2018
    • SANG JUARA UGM 2017
    • SANG JUARA UGM 2016
    • SANG JUARA UGM 2015
  • Info Lomba
  • Beranda
  • Berita Terbaru
  • MAHASISWA UGM KEMBANGKAN GEL DARI SENGAT LEBAH

MAHASISWA UGM KEMBANGKAN GEL DARI SENGAT LEBAH

  • Berita Terbaru, PKM Center
  • 17 July 2018, 14.35
  • Oleh: admin
  • 0

Lebah merupakan serangga kecil dengan berbagai manfaat terutama madunya. Ternyata lebah memiliki berbagai produk lain yang juga tidak kalah bermanfaat dari madu, seperti propolis, bees wax, bee pollen, dan bee venom. Bee venom merupakan racun yang dikeluarkan lebah ketika menyengat. Sengat lebah merupakan bentuk perlindungan diri lebah yang cukup ditakuti. Apabila terkena sengat lebah, tubuh akan menjadi bengkak dan rasanya sakit. Namun siapa sangka, sengat lebah ini ternyata bisa juga dijadikan obat. Hal inilah yang dikembangkan oleh 3 mahasiswa UGM di bawah bimbingan Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Urfa Tabtila dan Swastiana Eka Yunita dari Fakultas Kedokteran Gigi serta Muhammad Abil Pratama dari Fakultas Peternakan.

“Saat ini sudah banyak terapi sengat lebah, khasiatnya banyak dan sudah sering dijadikan sebagai pengobatan alternatif, namun terapi dengan cara disengatkan langsung ke tubuh ini dapat menyebabkan lebah mati. Selain itu, kadar racun lebah yang dimasukkan ke dalam tubuh pun tidak dapat dikontrol,” papar Swasti.

Alasan tersebut memacu mereka untuk mengembangkan sengat lebah ini menjadi sebuah gel yang lebih ramah pada tubuh dan juga tidak menyebabkan lebah mati. Gel ini lebih lanjut mereka gunakan sebagai obat yang dioleskan pada luka di mukosa mulut pasca operasi gusi. Operasi gusi merupakan perawatan yang banyak dilakukan untuk mengembalikan gusi yang sudah terkena penyakit parah. Prevalensi penyakit gusi ini cukup tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 96,58%.

“Sengat lebah mengandung berbagai macam protein, yang paling banyak adalah melittin. Melittin ini apabila digunakan pada dosis yang tepat akan memiliki efek kesehatan yang baik, salah satunya dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan dapat mempercepat regenerasi sel, efek inilah yang kami manfaatkan untuk dibuat gel yang diharapkan dapat mempercepat penyembuhan luka pasca operasi gusi,” lanjut Swasti.

Gel bee venom ini dibuat dari serbuk bee venom yang didatangkan langsung dari Swedia. Serbuk ini didapatkan dari spesies lebah Apis mellifera yang merupakan lebah paling jinak dan juga produktif sehingga cocok untuk digunakan pada penelitian.

“Bee venom ini dikumpulkan menggunakan alat otomatis yang bekerja dengan cara menyetrum lebah selama beberapa detik, sehingga bee venom dapat keluar tanpa membunuh lebah, cara ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan langsung menyengatkan lebah pada tubuh dimana lebah akan mati apabila sengatnya lepas,” tambah Abil.

“Saat ini, kami masih mengujikan obat ini secara in vivo pada tikus. Ke depannya kami harap dapat terus mengembangkan penelitian ini hingga menjadi gel yang teruji secara klinis sehingga dapat menjadi obat paten yang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka pasca operasi gusi pada manusia,” pungkas Urfa.

 

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

BERITA TERBARU

  • Tim GMBB Community Mengukir Prestasi pada The 22nd Civil Engineering National Summit (CENS) sebagai Juara kedua Innovative Essay Competition
  • Tim Geosains UGM Raih Juara 1 pada Ajang The 22nd Civil Engineering National Summit (CENS) Universitas Indonesia
  • Kembali Harumkan Nama UGM, Tim GMBB Community UGM Menorehkan Juara 2 dalam Civil Tender Competition 2025
  • Tim GMBB Community Raih Posisi Kedua di Ajang International Bridge Design Contest CEIC XIII
  • Gemilang di COMET 6.0, Gamantaray UGM Buktikan Kemampuan di Kancah Maritim

Agenda Kegiatan

Universitas Gadjah Mada

Copyright © 2023, Subdirektorat
Kreativitas Mahasiswa
Direktorat Kemahasiswaan,
Universitas Gadjah Mada

kreativitas@ugm.ac.id

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

TENTANG DITMAWA

  • Profil Ditmawa
  • Struktur Organisasi

PROGRAM DITMAWA

  • Kreativitas Mahasiswa
  • Pengembangan Karakter Mahasiswa
  • Kegiatan dan Kelembagaan Mahasiswa
  • Kesejahteraan Mahasiswa

FASILITAS KEMAHASISWAAN

  • Fasilitas Kemahasiswaan

© Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju