Mahasiswa BEM Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2024 pada hari Minggu, 09 Juni 2024 melakukan koordinasi awal program “Asa Berdaya” kepada beberapa pemuda di Kalurahan Karangtengah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh profil desa dan data potensi desa yang akan digunakan sebagai sasaran pemberdayaan pemuda usia 15-35 tahun di Kalurahan Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim pelaksana PPK Ormawa PASAINS FMIPA UGM baru-baru ini melakukan survei lokasi untuk mengidentifikasi potensi wisata di 11 padukuhan yang ada di Kalurahan Muntuk (8/7). Survei ini merupakan langkah awal dalam upaya pembuatan jalur tracking yang direncanakan sebagai bagian dari program pemberdayaan desa.
Tim pelaksana berkeliling di setiap padukuhan untuk mengevaluasi berbagai aspek yang dapat mendukung pengembangan wisata alam, seperti kondisi geologi, pemandangan alam, akses air, dan kemudahan akses jalan. Tujuan dari survei ini adalah untuk memilih padukuhan-padukuhan yang memiliki potensi terbaik untuk dikembangkan sebagai jalur tracking.
Tim pelaksana PPK Ormawa PASAINS FMIPA UGM bulan lalu telah mengadakan pertemuan dengan warga masyarakat desa di Pemerintah Kalurahan Muntuk untuk memperkenalkan berbagai inisiatif yang akan dilaksanakan oleh tim pelaksana selama lima bulan ke depan. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai program-program yang telah disusun dan mendapatkan masukan dari warga setempat.
Program yang akan dilaksanakan salah satunya adalah pembuatan jalur tracking. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata alam desa dengan membuat jalur tracking yang aman dan menarik bagi pengunjung. Jalur ini akan dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Rendahnya tingkat pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi bahan baku baru yang dapat digunakan untuk membuat produk baru dengan nilai ekonomis merupakan salah satu isu lingkungan yang kerap ditemui belakangan ini. Saat ini, minimnya pengolahan limbah organik rumah tangga masih menjadi salah satu permasalahan yang belum dapat diatasi secara optimal di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Limbah organik dari masyarakat sekitar umumnya hanya dibakar dan dibiarkan menumpuk tanpa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Hal tersebut yang mendasari Tim PPK Ormawa KMIP dalam menginisiasi program AquaPower untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga sebagai media pertumbuhan maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan alternatif untuk budidaya ikan di Desa Sumberharjo.