SAKA UGM dan Sanggar Ayudha terpilih menjadi representasi Indonesia dalam XIth Surin International Folklore Festival, sebuah festival kebudayaan yang diselenggarakan di Provinsi Surin, Thailand pada tanggal 14-25 Januari 2016. Festival tersebut adalah agenda tahunan yang diadakan oleh Surindra Rajabhat University. Sebanyak 19 negara ikut ambil bagian dalam festival tersebut, yaitu: Austria, Bangladesh, China, Filipina, India, Malaysia, Rusia, Mesir, Sri Lanka, Cambodia, Korea Selatan, Polandia, Nepal, Turki, Israel, Serbia, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Festival tersebut mengangkat isu budaya dan tradisi yang diwujudkan dalam bentuk pertunjukan seni dari masing-masing negara peserta.
Keberangkatan tim SAKA UGM kali ini melibatkan dua puluh mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai jurusan. “Persiapan sudah dilakukan tim SAKA UGM sekitar satu bulan sebelum festival dimulai. Ada empat jenis tarian yang akan ditampilkan selama festival berlangsung, yaitu tari Likok Pulo, tari Kreasi Bungong Jaroe, tari Ratoeh Duek, dan tari Kreasi Ratoeh Likok,” ujar Fahreza Lerian, selaku ketua delegasi.
Salah satu misi keikutsertaan kontingen Indonesia dalam festival tersebut adalah untuk mengenalkan dan mengembangkan seni dan budaya Indonesia di tingkat internasional. Mereka tidak hanya mengenalkan budaya dari Aceh, melainkan juga memperkenalkan budaya daerah-daerah lain di Indonesia dalam setiap kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara festival.
Puncak rangkaian acara ini adalah deklarasi perdamaian dunia yang diikrarkan oleh negara peserta. Keikutsertaan negara-negara ASEAN dalam festival ini menjadi awal yang baik dalam menciptakan iklim kerjasama yang baik dalam menyambut masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016.