Kalurahan Muntuk yang terletak di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY merupakan salah satu desa yang memiliki banyak potensi wisata. Desa ini memiliki luas 12,85 km² atau 23% dari wilayah Kapanewon Dlingo. Kalurahan Muntuk terdiri dari 11 padukuhan, di mana masing-masing padukuhan memiliki potensi wisata yang berbeda-beda. Kalurahan Muntuk memiliki potensi wisata alam yang beragam. Potensi wisata alam di Kalurahan Muntuk meliputi gua-gua, seperti Gua Jatisari (Hilir), Gua Jatisari (Hulu), Gua Mbetowo, Gua Plawan dan Gua Lueng Njoplak. Selain itu, terdapat tebing-tebing dan singkapan-singkapan batuan di beberapa titik, seperti situs Watu Muni.
Berita Terbaru
6 Juli 2024 – Langkah penting diambil menuju konservasi Dusun Banteran melalui Tim PPK Ormawa bekerja sama dengan kelompok KKN UGM, memulai serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya desa dan mendorong kreativitas serta inovasi.
Pertemuan koordinasi awal diadakan dengan kelompok KKN yang dipimpin oleh Mas Kresna dan Pak Dukuh. Pertemuan ini sangat penting untuk meletakkan dasar bagi program-program yang akan datang. Tim PPK Ormawa menjelaskan rencana rinci mereka untuk beberapa bulan ke depan, yang mencakup pembentukan lembaga konservasi, pelatihan konservasi, pelatihan biodiversitas, pembuatan alat pencacah, dan pendirian kafe jamu.
Komunitas Mahasiswa untuk Desa Tangguh dan Berdaya Universitas Gadjah Mada (Nawasatya UGM) telah meluncurkan program inovatif bernama SensHation (Sendangrejo House of Economical Innovation). Program ini bertujuan untuk mengembangkan hilirisasi akuakultur melalui inovasi ekonomi guna meningkatkan nilai kewirausahaan di Desa Sendangrejo, Sleman.
Berangkat dari permasalahan di sektor perikanan yang dihadapi Desa Sendangrejo, program SensHation mendapatkan dukungan dana dari Kemendikbudistek dan Universitas Gadjah Mada. Program PPK Ormawa ini akan dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Oktober 2024. Tim PPK Ormawa Nawasatya UGM kedepannya berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi kolam ikan dengan peningkatan produksi dan pembuatan pakan ikan melalui budidaya maggot di Desa Sendangrejo. Selain itu, mereka juga akan memanfaatkan teknologi terapan pendederan dan pelatihan manajemen kewirausahaan perikanan.
Adanya keterbatasan air di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta tingginya harga pakan ikan, menjadi salah satu alasan kurang berkembangnya sektor budidaya perikanan yang dijalankan masyarakat sekitar. Kondisi itulah yang mendasari Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan untuk menerapkan sistem budidaya resirkulasi dan pembuatan tepung maggot sebagai alternatif pakan di Desa Sumberharjo.