Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI selaku pelaksana Lomba Inovasi Digital Mahasiswa tahun 2021 telah mengumumkan hasil kejuaraan kompetisi pada hari Senin (19/9) melalui kanal youtube milik Puspresnas. Dari hasil pengumuman tersebut, Tim Amerta Universitas Gadjah Mada berhasil meraih posisi Juara dua pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa bidang Poster Digital. Tim Amerta UGM ini terdiri dari dua mahasiswa Departemen Teknik Geodesi, yakni Leo Nanda Renaldo Syah dan Dwi Nanda Renaldy Syah.
Mengusung tema “Kebijakan Lukis Kesetaraan”, mahasiswa departemen Teknik Geodesi ini menjelaskan mengenai kampanye kesetaraan gender dalam bentuk media poster. Karya tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya revitalisasi perancangan gender dalam bidang pendidikan di Indonesia. Dalam pembuatan karyanya, poster memuat visualisasi papan catur yang merepresentasikan harapan kepada pemerintah dalam menangani permasalahan kesetaraan gender secara cermat, teliti, tepat, dan adil.
Pada dasarnya, pelaksanaan LIDM bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia. Dengan bertemakan “Peran Inovasi Digital Mahasiswa dalam Mengimplementasikan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Menuju Indonesia Bangkit Berkompetisi Abad 21”, pelaksanaan LIDM pada tahun 2021 ini bertempat di Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatra Barat.
“LIDM kami selenggarakan sebagai bagian dari implementasi untuk mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang senyatanya dalam kreativitas dan inovasi berbasis IT. Diharapkan dengan kegiatan ini juga ingin terus meningkatkan kemampuan literasi digital diantara para mahasiswa untuk terus kita kuatkan dan tentu saja akan menjadi inspirasi bagi sebayanya,” ungkap Ketua pelaksana LIDM, Asep Sukmayadi, S. IP., N. Si.
Kompetisi yang bertujuan untuk meningkatkan softskill, literasi teknologi dan prestasi pada Revolusi Industri 4.0 secara komprehensif ini dilakukan secara hybrid sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
“Sesuai dengan kebijakan dari puspresnas mengambil pola penyelenggaraan pada tahun lalu, dimana seluruh penyelenggaraan lomba semua babak dari sejak babak evaluasi atau penyisihan hingga babak final itu diselenggarakan secara daring. Demikian pula penjurian, jadi proses penjurian juga dilaksanakan secara daring sepenuhnya oleh para dewan juri. Khusus pada babak final ini, ketika situasi sudah ada peredaan, bisa dilaksanakan secara hybrid, sebagian luring di kampus Universitas Andalas dan sebagian lagi sekitar 50% melaksanakan secara daring,” tutur Heru Wiyanto selaku perwakilan dewan juri.