Tim iGEM Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam debut perdananya berhasil membawa pulang Silver Medal pada the International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2021. Kompetisi biologi sintetik internasional bergengsi ini berlangsung selama hampir 7 bulan, dimulai pada bulan Mei 2021 dengan serangkaian tahapan kegiatan hingga puncaknya pada Giant Jamboree berupa Judging Session dan Award Ceremony pada 4–14 November 2021. Universitas Gadjah Mada turut andil mengirimkan perwakilan tim pada tahun ini, digawangi oleh Yustika Sari dari Fakultas Biologi (team leader) bersama sebelas mahasiswa lainnya. Tim ini dibimbing oleh dosen dan alumni dari berbagai fakultas di UGM, hadir dengan mengusung tema proyek penelitian tentang potensi bakteri sebagai agen bioleaching emas (Auviola).
iGEM Competition diselenggarakan oleh iGEM Foundation yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. Kompetisi ini diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa, hingga perusahaan yang berasal dari berbagai negara. Kompetisi iGEM 2021 diikuti oleh 352 tim yang berasal dari lebih dari 40 negara, termasuk diantaranya tim-tim dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, dan universitas top dunia lainnya. Lebih dari 6.000 orang dari berbagai negara di dunia berkumpul pada puncak dari kompetisi yaitu acara iGEM Giant Jamboree yang pada kali ini dilaksanakan di Paris, Prancis dan diikuti oleh seluruh tim secara daring. Pada acara iGEM Giant Jamboree, dilakukan pameran proyek dari tiap tim yang berpartisipasi, salah satunya dari tim iGEM UGM Indonesia.
Berdasarkan pengumuman yang dirilis secara daring pada Award Ceremony iGEM 2021 pada Minggu (14/11), UGM berhasil menyabet silver medal dalam track environment dengan mengusung judul proyek penelitian “Auviola: a cyanide-regulating system for gold bioleaching and waste treatment towards sustainable non-mercury gold processing”. Pengumuman ini tentunya berkat hasil perjuangan keras tim dari mahasiswa maupun pembimbing. Tim UGM Indonesia terdiri atas 12 mahasiswa dari berbagai latar bidang ilmu, yaitu Yustika Sari (Fakultas Biologi) sebagai student team leader, Farhan Wali (Fakultas Biologi), Setianing Wikanthi (Fakultas Pertanian), Ridwan Fathoni (Fakultas Pertanian), Wilda Asyrina Maris (Fakultas Pertanian), Azzahra Asysyifa (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), I Gusti Agung Arvin Nanda Pratama (Fakultas Teknik), Ahmad Zidan (Fakultas Teknik), Yafi Surya Permana (Fakultas Farmasi), Dennaya Kumara (Fakultas Farmasi), Shina Aulia Hassanah (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), dan Waffiq Maaroja (Fakultas MIPA).
Yustika Sari, team leader iGEM UGM, menuturkan “Tim ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak 2019, sehingga bukan perjuangan yang singkat hingga kami bisa berada di posisi ini. Sebagai tim pertama dari UGM, kami berusaha maksimal tidak hanya untuk rekan-rekan satu tim dan para pembimbing, tapi kami ingin membuka jalan dan membangun wadah untuk adik-adik tingkat kami dalam mempelajari synthetic biology dan berpartisipasi di kompetisi synthetic biology terbesar yaitu iGEM. Kami harap tim ini dapat menginspirasi dan memberi semangat untuk adik-adik yang kedepannya akan menjadi penerus kami,” ucap Yustika.
Tim iGEM UGM dibimbing oleh dosen dan alumni dari berbagai bidang sebagai representasi multidisiplin ilmu. Pembimbing utama atau primary principal investigator Tim iGEM UGM yaitu Dr. Yekti Asih Purwestri dari Fakultas Biologi. “Menjadi pembina tim iGEM UGM pertama adalah suatu kebanggaan bagi saya untuk bersama belajar dan memperkenalkan tentang biologi sintetik sebagai cabang ilmu multidisipliner untuk menciptakan sistem baru atau redesain sistem yang ditemukan di alam. Menjadi passion saya untuk bersama-sama menggunakan berbagai metode dari berbagai disiplin ilmu seperti bioteknologi, rekayasa genetika, biologi molekuler, biologi sistem, rekayasa biokimia, biofisik, bioinformatik dan komputer,” ungkap Yekti selaku pembimbing utama. Tim iGEM UGM juga dibersamai oleh dosen serta alumni dari berbagai fakultas, yakni Matin Nuhamunada, M.Sc., Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech., Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech., Ahmad Ardi, S.Si. (Fakultas Biologi); Muhammad Saifur Rohman, S.P., M.Si., M.Eng, Ph.D., Widhi Dyah Sawitri, S.Si., M.Agr., Ph.D., Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. (Fakultas Pertanian); R. Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc., Imam Bagus Nugroho, M.Sc. (PAU Bioteknologi); serta Himawan Tri Bayu Murti Petrus, ST., M.E., D.Eng. dan Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (Fakultas Teknik).
Proyek penelitian Auviola yang diusung dalam iGEM Competition 2021 tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. “Perolehan silver medal adalah sebagai buah dari kerja keras tim yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing dari beberapa fakultas di lingkungan UGM. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu yang ada di UGM merupakan kekuatan yang harus kita kembangkan di masa mendatang, bahwa ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Harapan ke depan semoga capaian ini akan lebih menyemangati kita untuk berkolaborasi antar disiplin ilmu dan memanfaatkan keberagaman ilmu di UGM untuk mengembangan biologi sintetik dalam membantu menjawab berbagai permasalahan bangsa,” tutur Yekti Asih Purwestri.
Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM, Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Farmasi, dan Pusat Studi Bioteknologi UGM serta pihak sponsor dari PT Rentokil Initial Indonesia, PT ITS Science Indonesia, Geneious, dan GenScript yang telah memberikan dukungan dan fasilitas kepada tim iGEM UGM. Prestasi ini dipersembahkan untuk Indonesia dan almamater Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.