Tim Yacaranda UGM bangkit, kemenangan pertama diraih pada awal tahun 2022 dalam ajang Formula Electric Student Championship Indonesia International Motor Show (FESC IIMS) 2022 yang dilaksanakan tanggal 31 Maret – 10 April 2022 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Kompetisi bidang mobil formula tenaga listrik ini merupakan pertandingan antar universitas di Indonesia yang memiliki serangkaian kegiatan antara lain acceleration, skid pad, endurance efficiency, dan business plan. Tidak tanggung-tanggung, Tim Yacaranda UGM berhasil meraih 2 kategori juara sekaligus, yakni Juara 1 Kategori Akselerasi (best acceleration) dan Juara 2 Kategori Business Plan.
Pada kompetisi FESC IIMS 2022 ini, Tim Yacaranda UGM meluncurkan mobil formula tenaga listrik bernama Super Sekip EV 3 Evolution. Mobil ini adalah mobil kelima karya Tim Yacaranda yang merupakan hasil pengembangan dan modifikasi generasi sebelumnya sehingga meningkatkan performanya ketika berlaga. Tak lupa, spesifikasi yang dibuat pun telah disesuaikan dengan regulasi lomba sehingga berhasil lolos scrutineering atau pemeriksaan teknis mesin dan body mobil.
Terdapat fitur-fitur canggih yang ditawarkan pada mobil Super Sekip EV 3 Evolution diantaranya adalah sistem monitoring telemetri. “Sistem telemetri ditambahkan agar kru dapat memantau dari jarak jauh seperti suhu kontrol, kapasitas baterai, kecepatan mobil, dan lain sebagainya. Fungsi utama dari telemetri ini adalah menjaga keamanan dari pengemudi.” Terang Kapten Tim Yacaranda 2022, Angelo Bayu dengan mantap. Dalam rangka meningkatkan dan memastikan keamanan pengemudi, mobil ini juga dilengkapi dengan seatbelt lima titik. Tak cukup sampai disitu, Mobil Super Sekip EV 3 Evolution ini juga dibekali dengan baterai lithium ferro phosphate 4 yang menjadikan bobot mobil menjadi lebih ringan dan efisien sehingga dapat melaju dengan kencang meskipun terdapat baterai dan motor didalamnya. “Hal tersebut dibuktikan dengan kemenangan tim pada kategori Best Acceleration dengan catatan waktu terbaik yakni 6.844 detik untuk mencapai jarak 75 meter. Kita juga merupakan satu-satunya tim yang telah menggunakan Limited Slip Differential (LSD)” ujarnya dengan bangga.
Namun demikian, Tim Yacaranda UGM menegaskan bahwa tidak boleh puas mengingat masih banyak teknologi yang harus dikembangkan dan dievaluasi. Salah satu kutipan yang selalu digaungkan oleh Tim Yacaranda UGM adalah ‘diatas langit masih ada langit’ sebagai pengingat diri untuk terus berinovasi. Angelo mengungkapkan, salah satu riset berikutnya adalah pengembangan dan pengkajian pada body mobil agar semakin ringan tanpa mengurangi performa dan kekuatannya. Setelah mengikuti kompetisi FESC IIMS, Tim Yacaranda UGM tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) yang akan diselenggarakan akhir tahun mendatang. “Harapan terbesar kami adalah untuk dapat menginjakkan kaki di kancah internasional membawa nama baik UGM dan Indonesia tercinta” ucapnya.