Kontes Robot Indonesia (KRI) 2022 digelar kembali dan pada tahun ini Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi tuan rumahnya. Perhelatan Kompetisi Prestasi Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan (Pusprenas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini mengusung 6 divisi perlombaan antara lain Kontes Robot ABU, SAR, Tematik, Seni Tari, Sepak Bola Indonesia Beroda, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid yang berlangsung tanggal 29 Juni hingga 3 Juli 2022.
UGM yang diwakili oleh Tim Robotic Gadjah Mada (GMRT) memulai perjalanan panjang dan kerja keras sejak babak seleksi wilayah pada tanggal 7 hingga 13 Juni 2022 dan sukses memboyong 5 tim untuk melenggang ke tingkat nasional. Adapun 5 tim tersebut berasal dari Divisi Kontes Robot ABU Indonesia yang diwakili oleh Tim Heroes, Divisi SAR oleh Tim Al-Fatih, Divisi Sepak Bola oleh Tim Alfarobi, lalu Divisi Seni Tari oleh Tim Alfan, serta Divisi Tematik oleh Tim H8. Raihan tersebut merupakan kebanggaan dan bukti nyata bahwa Tim GMRT telah bangkit dari tahun sebelumnya.
Berlaga di arena melawan 121 tim dari 54 perguruan tinggi di Indonesia tentunya dibutuhkan formula-formula khusus seperti riset mendalam, evaluasi tahun sebelumnya, trial and error dan lain sebagainya telah dipupuk oleh Tim GMRT sehingga dapat menghantarkan gelar jawara seperti Tim Alfan dengan Juara 1 sekaligus Juara Desain dan Artistik Terbaik Divisi Kontes Robot Seni Tari Indonesia.
“Prestasi ini sangat membanggakan karena UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di luar tuan rumah (ITS & PENS ITS) yang menjadi juara umum ke-3,” ujar Pak Rachmat selaku Pembina GMRT UGM. Namun demikian, beliau juga menyatakan bahwa untuk memenangkan sebuah kompetisi cepat harus dihindari, apalagi hanya dengan kemampuan dan hasil yang sama dengan tim lainnya. Tim harus bekerja lebih keras dengan Mengidentifikasi kekurangan, melakukan evaluasi, dan yang tak kalah penting adalah membangun kepercayaan antar anggota serta membuat sebuah perbedaan dan keunikan pada karya yang menjadi tantangan dan harus dipecahkan oleh Tim GMRT kedepannya.