Gunungkidul, 14 Oktober 2023 – Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan dedikasinya dalam memajukan masyarakat di daerah pedesaan. Kali ini, sekelompok mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM telah berhasil mendapatkan pendanaan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD Dit. APTV) untuk mengubah air hujan menjadi air minum bernilai di Dusun Banyumanik, Kel. Pacarejo , Kec. Semanu, Kab. Gunungkidul.
Kab. Gunungkidul, dikenal karena kondisi geografisnya yang kekurangan pasokan air bersih. Namun, para mahasiswa ini mengambil langkah-langka dengan memanen dan mengolah air hujan menjadi air minum kemasan yang dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Ini adalah solusi kreatif untuk mengatasi kekurangan air di daerah yang terkenal dengan potensi kekeringan.
Ketua tim proyek, Ridhwan Nur Aprianto, menjelaskan bahwa gagasan untuk mengubah air hujan menjadi produk bernilai ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan akan air minum, tetapi juga untuk menciptakan peluang ekonomi di Dusun Banyumanik. “Kami ingin membantu masyarakat setempat menghasilkan pendapatan tambahan sambil memenuhi kebutuhan dasar mereka akan air bersih,” ujarnya.
Proyek ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, yang melihatnya sebagai upaya inovatif untuk mengatasi masalah kekurangan air di Gunungkidul. “Inisiatif seperti ini sangat penting dalam rangka memajukan daerah pedesaan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk,” kata Suhadi, Lurah Pacarejo.
Proses pengolahan air hujan menjadi air minum kemasan melibatkan teknologi canggih dan sanitasi yang ketat untuk memastikan kualitas produk yang tinggi. Air hujan dipanen dan disaring menggunakan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) Gama-rain Filter, dan kemudian dimurnikan melalui proses penjernihan yang memenuhi standar keamanan air minum. Produk akhirnya dikemas dengan label merek “Heaven Water” dan siap untuk dijual kepada masyarakat.
Selain membantu menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dengan semangat dan tekad para mahasiswa UGM, Dusun Banyumanik berpotensi menjadi contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa telah membantu memungkinkan terwujudnya ide brilian ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Gunungkidul.