Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) adalah ajang bergengsi yang dilaksanakan setiap tahun sebagai salah satu kegiatan aktualisasi diri mahasiswa. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun ini, ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia Tingkat Nasional dilaksanakan di Universitas Ciputra Surabaya pada tanggal 15–22 Juli 2024.
Kontingen UGM terdiri dari tiga mahasiswa yaitu Alberto (Fakultas Filsafat) sebagai Debater, Alfarizi Rona Putra Setiana (Fakultas Hukum) sebagai Debater, dan I Gusti Ayu Diah Witari (Fakultas Hukum) sebagai NI Judge. Kontingen Universitas Gadjah Mada telah melakukan persiapan sejak bulan Mei dengan berbagai kompetisi internal. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk terus berlatih sehingga dapat siap untuk berlaga di KDMI tahun 2024.
Pada ajang KDMI Tingkat Wilayah yang diumumkan tanggal 13 Juni 2024, Tim Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi Tim Terbaik ke-10 Tingkat Wilayah 2. Kontingen UGM berhasil menempati posisi sebagai Pembicara Terbaik ke-1 Tingkat LLDIKTI V dengan rata-rata skor pembicara 79.38 yang diraih oleh Alfarizi Rona Putra Setiana (Fakultas Hukum). Selain itu, Kontingen UGM juga berhasil menjadi Pembicara Terbaik ke-2 Tingkat LLDIKTI V dengan rata-rata skor pembicara 78.12 yang diraih oleh Alberto (Fakultas Filsafat). Berbagai prestasi tersebut mengantarkan kontingen UGM lolos untuk mengikuti ajang KDMI Tingkat Nasional di Surabaya.
Closing ceremony ajang KDMI Tingkat Nasional 2024 berlangsung pada hari Minggu, 21 Juli 2024 di Ciputra Hall Universitas Ciputra. Kontingen UGM berhasil memperoleh penghargaan sebagai Juri Institusi Terbaik ke-10 dengan total skor 7.9. Penghargaan tersebut diraih oleh I Gusti Ayu Diah Witari. Selain itu, kontingen UGM juga memperoleh penghargaan sebagai Pembicara Terbaik ke-12 (setara medali perunggu) pada Divisi A (Kategori Terbuka) dengan total skor 569. Penghargaan ini diraih oleh Alfarizi Rona Putra Setiana. Pembicara terbaik dalam debat ini bukan soal bagaimana berargumen, namun bagaimana menyampaikan argumen tersebut dengan menerima, gesture, struktur dan logika yang kuat.
Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan perjuangan anggota tim, dosen pembimbing serta Unit Kegiatan Mahasiswa Gadjah Mada Debating Society (GMDS). Harapannya, prestasi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada. *(wj/krm)